Persekusi Terhadap Rombongan NU di Karawang: Seruan untuk Keadilan dari Purwakarta Hingga Depok

photo author
- Rabu, 14 Agustus 2024 | 18:00 WIB
Nahdliyyin datangi Polres Karawang, menuntut kepolisian untuk menangkap pelaku Persekusi Kyai NU dan Banser. (Ist)
Nahdliyyin datangi Polres Karawang, menuntut kepolisian untuk menangkap pelaku Persekusi Kyai NU dan Banser. (Ist)

PURWAKARTA ONLINE - Kekerasan yang terjadi di Rengasdengklok, Kabupaten Karawang, pada Sabtu malam, 10 Agustus 2024, meninggalkan luka mendalam bagi komunitas Nahdlatul Ulama (NU) dan Banser di Jawa Barat.

Insiden ini memicu gelombang aksi solidaritas dan desakan terhadap aparat kepolisian untuk segera menindak tegas para pelaku.

Peristiwa yang melibatkan rombongan Kyai dari NU, termasuk pengurus Majelis Wakil Cabang NU Cikarang, Kabupaten Bekasi, menjadi sorotan utama.

Saat itu, rombongan yang tengah menuju sebuah acara di Pondok Pesantren Al-Baghdadi Rengasdengklok dihadang oleh sekelompok massa tidak dikenal.

Baca Juga: Pengurus NU Bekasi Bakal Datangi Polres Karawang Hari Ini, Kasus Persekusi Kiai dan Banser

Kaca mobil Pajero Sport bernopol B 1870 FLS yang mereka tumpangi dirusak, bahkan dua anggota Banser yang mengawal rombongan tersebut mengalami luka akibat pemukulan brutal oleh massa.

GP Ansor Purwakarta Bergerak, Polres Karawang Menjadi Fokus

Sebagai tanggapan atas insiden tersebut, Ketua Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) Kabupaten Purwakarta, H. Muhamad Mahmud, atau yang akrab disapa Cep Muhamad, langsung mengunjungi Polres Karawang pada Senin dini hari, 12 Agustus 2024.

Dalam kesempatan itu, Cep Muhamad menegaskan kepercayaan mereka terhadap aparat penegak hukum.

"Kita percaya pada Polisi, kita percaya aparat penegak hukum akan melakukan yang terbaik dalam kasus ini, akan menegakkan hukum dengan adil," ucap Cep Muhamad menenangkan para anggota Banser yang turut hadir di depan Polres Karawang.

Baca Juga: LBH GP Ansor Ultimatum Polres Karawang: 3x24 Jam untuk Tangkap Pelaku Persekusi Rengasdengklok

Kehadirannya di sana bukan hanya sebagai bentuk dukungan, namun juga sebagai simbol pengawalan terhadap proses penegakan hukum.

"Jaga kesabaran, jaga ketertiban. Kita serahkan kepada yang berwenang, dalam hal ini Polres Karawang," lanjutnya.

Ia juga menggarisbawahi bahwa Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Ansor akan terus memantau perkembangan kasus ini untuk memastikan keadilan ditegakkan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Dadan Hamdani

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Profil KH. Abdul Halim Majalengka

Senin, 14 April 2025 | 07:45 WIB
X