Pengurus NU Bekasi Bakal Datangi Polres Karawang Hari Ini, Kasus Persekusi Kiai dan Banser

photo author
- Rabu, 14 Agustus 2024 | 07:41 WIB
Kasus persekusi Kyai NU di Karawang (Ist)
Kasus persekusi Kyai NU di Karawang (Ist)

Purwakarta Online, Bekasi - Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Bekasi, bersama dengan pengurus Majelis Wakil Cabang (MWC) NU, Lembaga, Badan Otonom (Banom) dan warga Nahdliyyin, pagi ini, Rabu (14/8/2024), berencana mendatangi Polres Karawang.

Langkah ini diambil sebagai bentuk dukungan moral dan pengawalan terhadap kasus persekusi dan pengeroyokan yang menimpa pengurus NU serta anggota Banser Bekasi pada Sabtu malam lalu.

Menurut surat resmi PCNU Bekasi bernomor 575/PC/Tanf/A.II/D-12/VIII/2024, yang ditandatangani oleh Ketua KH Atok Romli Mustofha dan Sekretaris Syarif Bunarif, rombongan akan berkumpul di Tugu Perbatasan Karawang-Bekasi, Jalur Pantura, Kecamatan Kedungwaringin pada pukul 09.00 WIB sebelum melanjutkan perjalanan ke Polres Karawang.

Kasus ini bermula ketika rombongan pengurus NU dari Cikarang, Kabupaten Bekasi, yang menggunakan tiga mobil, diserang oleh sekelompok massa tak dikenal di Kecamatan Rengasdengklok, Kabupaten Karawang.

Baca Juga: Sejarah Indonesia Merdeka, Desakan Golongan Muda yang Mengubah Arah Bangsa!

Dua mobil berhasil meloloskan diri, sementara satu mobil terjebak dalam amukan massa. Akibatnya, satu unit Pajero Sport rusak parah dan seorang santri serta anggota Banser mengalami luka-luka.

Kapolsek Rengasdengklok, AKP Edi Karyadi, dalam keterangannya pada Selasa (13/8/2024), mengungkapkan bahwa persekusi tersebut adalah salah sasaran.

"Massa mengira di dalam mobil korban ada KH Imaduddin Utsman yang dicari, padahal beliau tidak ada di dalam," ujar Edi.

Rombongan NU tersebut memang tengah menuju acara haul di Ponpes Al Baghdadi, Rengasdengklok, namun tanpa ada pemberitahuan sebelumnya kepada pihak kepolisian setempat.

Baca Juga: Persekusi Brutal Rengasdengklok: Polres Karawang Kejar Pelaku Penganiayaan Kiai NU, Banser Tuntut Tindakan Tegas

Tindakan kekerasan ini tidak hanya mendapat perhatian dari warga NU Bekasi, namun juga menjadi sorotan di tingkat nasional.

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Yahya Cholil Staquf, yang akrab disapa Gus Yahya, menyesalkan insiden ini dan menduga adanya kaitan dengan kontroversi seputar nasab Ba'alawi yang menjadi perbedaan pendapat di kalangan umat Islam.

"Perbedaan pandangan terkait nasab Ba'alawi tidak boleh berujung pada kekerasan," tegas Gus Yahya pada Senin (12/8/2024).

Ia juga mengimbau warga NU untuk tidak melakukan aksi balasan dan menyerahkan sepenuhnya penyelesaian kasus ini kepada pihak berwenang.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Enjang Sugianto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Profil KH. Abdul Halim Majalengka

Senin, 14 April 2025 | 07:45 WIB
X