Persekusi Kyai Jadi Isu Nasional, Polres Karawang Pertaruhkan Nama Baik Kepolisian Indonesia

photo author
- Rabu, 14 Agustus 2024 | 16:18 WIB
Suasana Polres Karawang pasca insiden Persekusi dan pengeroyokan Kyai NU di Rengasdengklok, PCNU Bekasi melakukan audiensi. (Dok. Banser Purwakarta)
Suasana Polres Karawang pasca insiden Persekusi dan pengeroyokan Kyai NU di Rengasdengklok, PCNU Bekasi melakukan audiensi. (Dok. Banser Purwakarta)

Purwakarta Online - Polres Karawang tengah menjadi sorotan nasional setelah kasus persekusi terhadap rombongan kiai dan Banser Nahdlatul Ulama (NU) di Rengasdengklok pada Sabtu, 10 Agustus 2024 lalu.

Tindakan kekerasan ini memicu reaksi keras dari berbagai kalangan, khususnya dari GP Ansor dan NU.

Ketua Pimpinan Cabang GP Ansor Kota Depok, H.M. Kahfi, bersama jajaran pengurus dan seluruh badan otonom GP Ansor Kota Depok, terus memantau perkembangan kasus ini.

Melalui rilis resmi yang diterbitkan pada Rabu, 14 Agustus 2024, HM Kahfi mendesak Kepolisian untuk segera menangkap dan menahan pelaku tindak kekerasan tersebut.

Baca Juga: Mata se-Indonesia Tertuju pada Kinerja Polres Karawang dalam Kasus Persekusi Rombongan Kyai NU

"Kami akan terus mengawal kasus ini dan mendesak agar pelaku segera ditangkap dan diadili," tegas HM Kahfi.

Sikap serupa juga diambil oleh seluruh PC GP Ansor dan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Ansor se-Jawa Barat, yang menekankan pentingnya supremasi hukum dan keadilan bagi masyarakat.

Tidak hanya dari Depok, PC GP Ansor seluruh Jawa Barat dan NU Kabupaten Bekasi juga menunjukkan solidaritas mereka dengan menginstruksikan anggota untuk mendatangi Polres Karawang.

Surat instruksi PCNU Bekasi dengan nomor surat 575/PC/Tanf/A.II/D-12/VIII/2024, mengajak warga Nahdliyin berkumpul di Tugu Perbatasan Karawang-Bekasi pada Rabu, 14 Agustus 2024, pukul 09.00 WIB.

Baca Juga: Kemampuan Polres Karawang Diuji, Persekusi Terhadap Rombongan Kyai NU Memicu Reaksi Keras

Kekecewaan Terhadap Polres Karawang

Kekecewaan warga NU atas lambannya penanganan kasus ini terlihat jelas saat mereka menggelar demonstrasi di Mapolres Karawang pada Selasa, 13 Agustus 2024.

Koordinator aksi, Ahmad Ruchyat, mengecam polisi yang dianggap lamban menangkap pelaku, meski bukti seperti wajah, jaket, dan nomor kendaraan pelaku sudah ada.

"Polisi terlalu lambat, padahal semua bukti sudah jelas. Mengapa belum ada tindakan?" tanya Ahmad Ruchyat, mantan Ketua PCNU Karawang.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Enjang Sugianto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X