Persekusi Brutal di Karawang: Banser NU Geruduk Polres, Tuntut Keadilan

Aksi kekerasan ini tidak dibiarkan berlalu begitu saja. Banser Purwakarta dengan tegas menuntut penindakan terhadap para pelaku persekusi.

Pada Minggu malam, 11 Agustus 2024, Banser Purwakarta mendatangi Polres Purwakarta untuk menyampaikan protes mereka. Ramdan Juniar, Komandan Banser Purwakarta, menegaskan bahwa pihaknya akan terus mengawal kasus ini hingga tuntas.

Baca Juga: LBH GP Ansor Ultimatum Polres Karawang: 3x24 Jam untuk Tangkap Pelaku Persekusi Rengasdengklok

"Tindakan tegas kepolisian kami nantikan, atas kekerasan yang meresahkan yang terjadi di tengah masyarakat," ujar Ramdan dengan penuh semangat.

Setelah dari Polres Purwakarta, aksi dilanjutkan ke Polres Karawang. Sesampainya di sana, mereka disambut dengan perasaan campur aduk antara marah dan harap.

"Kami tiba di Polres Karawang untuk memastikan insiden persekusi ini disikapi dengan tegas," kata Ramdan Juniar.

Mereka mengungkapkan dukungan mereka terhadap aparat penegak hukum, namun juga mengingatkan bahwa kasus ini tidak boleh diabaikan.

Baca Juga: Kemampuan Polres Karawang Diuji, Persekusi Terhadap Rombongan Kyai NU Memicu Reaksi Keras

"Kami sangat menghormati Polres Karawang, kami datang baik-baik untuk mendukung keadilan. Namun, kami juga akan terus mengawal kasus ini," lanjutnya.

Pernyataan ini menggarisbawahi betapa pentingnya penanganan cepat dan adil oleh pihak kepolisian untuk menghindari meluasnya ketegangan.

Tuntutan dan Tekanan Terhadap Aparat Penegak Hukum

Desakan terhadap pihak kepolisian semakin menguat. Tidak hanya dari Banser Purwakarta, tetapi juga dari berbagai elemen GP Ansor dan lembaga-lembaga terkait lainnya.

Ketua Dewan Kasepuhan Perjuangan Walisongo Indonesia (PWI) dan Laskar Sabilillah Kabupaten Karawang, Kiai Uya, dengan lantang menyuarakan kekecewaannya terhadap lambatnya penindakan oleh kepolisian.

Baca Juga: Mata se-Indonesia Tertuju pada Kinerja Polres Karawang dalam Kasus Persekusi Rombongan Kyai NU

"Pihak kepolisian terlalu lambat untuk menangkap pelaku, padahal bukti-bukti sudah ada," ujar Kiai Uya.