PURWAKARTA ONLINE - Dunia maya dan ruang publik tengah ramai memperbincangkan sebuah fenomena komunikasi politik yang tidak biasa: pemutaran video capaian Presiden Prabowo di bioskop sebelum film dimulai.
Video pendek itu menampilkan narasi ajakan untuk menyejahterakan rakyat, interaksi hangat Prabowo dengan masyarakat, serta sejumlah klaim capaian pemerintahan Kabinet Merah Putih tahun 2025.
Fenomena ini menimbulkan pertanyaan publik: Apakah ini murni penyampaian informasi? Atau strategi untuk membentuk persepsi dan legitimasi kinerja?
Video tersebut memuat sederet angka dan program yang disebut sebagai capaian nyata Kabinet Prabowo, di antaranya:
- 1.200 ton ekspor jagung pertama di 2025
- 5.800 unit Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) untuk Makan Bergizi Gratis (MBG)
- 21,76 juta ton produksi beras nasional hingga Agustus 2025
- Peluncuran 80.000 Koperasi Desa Merah Putih
- Peresmian 100 Sekolah Rakyat
Baca Juga: Komunitas Bahasa Jepang di Madrasah Aliyah YPPA Cipulus Purwakarta
Data-data ini ditampilkan dalam format visual dan narasi persuasif, dikemas layaknya film dokumenter pendek namun tidak disertai sumber resmi, laporan audit, atau keterlibatan BPS maupun lembaga independen.
Fenomena Klaim di Ruang Publik
Menurut pengamat komunikasi politik, fenomena ini mencerminkan pergeseran pola komunikasi pemerintah yang kini tak hanya menggunakan saluran formal seperti konferensi pers atau laporan tahunan, tapi juga merambah ruang-ruang non-tradisional seperti bioskop, media sosial, hingga konten kreatif.
Namun yang menjadi sorotan adalah gaya klaim sepihak yang disampaikan tanpa proses konfirmasi atau uji validitas oleh lembaga ketiga.
“Klaim capaian yang disampaikan dalam format visual dan emosional seperti ini berpotensi menciptakan kesan yang kuat di benak publik, tanpa publik benar-benar tahu apakah itu bisa diverifikasi atau tidak,” ujar pengamat media dan komunikasi dari UIN Jakarta, Rizal Firmansyah.
Baca Juga: PR Besar Partai Politik dan Tantangan Pemerintah di Tengah Reshuffle Kabinet
Istana Merespons: Tidak Ada Pelanggaran
Menanggapi viralnya video tersebut, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo menyatakan bahwa tidak ada pelanggaran selama pemutaran dilakukan sesuai aturan dan tidak mengganggu kenyamanan penonton.
“Tentunya sepanjang tidak melanggar aturan, tidak mengganggu kenyamanan keindahan, maka penggunaan media-media publik untuk menyampaikan sebuah pesan tentu sebuah hal yang lumrah,” ujar Prasetyo, Minggu (14/9/2025).
Artikel Terkait
BRI Bangun BLK di Nusakambangan, Berdayakan Warga Binaan dan Dukung Asta Cita Presiden
BRI dan BUMN Dorong Koperasi Desa Merah Putih Jadi Penggerak Ekonomi Rakyat Berbasis Digital
Mewahnya Meja Pejabat, Rakyat Mengais Sampah Saat Rasa Malu Hilang di Negeri Bernama Indonesia
Heboh 200 Ribu Turun ke Jalan! Prancis Diguncang Aksi “Block Everything” Lawan Arogansi Macron
Luka Politik di Prancis! Rakyat Marah, PM Baru Diangkat Tanpa Suara, Macron Dituding Arogan
Demokrasi Prancis di Ujung Tanduk, Aksi Massal ‘Block Everything’ Guncang Kepemimpinan Macron
Charlie Kirk Ditembak Mati! Dunia Geger, Demokrasi Global Diteror di Tengah Panggung Politik AS
Kota Lumpuh, Bandara Tetap Jalan: Banjir Besar Denpasar Ungkap Kontras Wajah Bali
Banjir Besar Bali Renggut 14 Nyawa, Puan: Ini Ujian Nyata Negara Lindungi Rakyatnya?
SMPN 2 Kiarapedes Peringati Maulid Nabi Muhammad SAW dengan Penuh Khidmat