Viral! Fenomena Klaim Capaian Presiden Prabowo di Bioskop Informasi Publik atau Strategi Pengaruh

photo author
- Selasa, 16 September 2025 | 18:05 WIB
Istana tanggapi tentang pemutaran video Presiden Prabowo di bioskop.  ((Instagram/presidenrepublikindonesia))
Istana tanggapi tentang pemutaran video Presiden Prabowo di bioskop. ((Instagram/presidenrepublikindonesia))

PURWAKARTA ONLINE - Dunia maya dan ruang publik tengah ramai memperbincangkan sebuah fenomena komunikasi politik yang tidak biasa: pemutaran video capaian Presiden Prabowo di bioskop sebelum film dimulai.

Video pendek itu menampilkan narasi ajakan untuk menyejahterakan rakyat, interaksi hangat Prabowo dengan masyarakat, serta sejumlah klaim capaian pemerintahan Kabinet Merah Putih tahun 2025.

Fenomena ini menimbulkan pertanyaan publik: Apakah ini murni penyampaian informasi? Atau strategi untuk membentuk persepsi dan legitimasi kinerja?

Video tersebut memuat sederet angka dan program yang disebut sebagai capaian nyata Kabinet Prabowo, di antaranya:

  • 1.200 ton ekspor jagung pertama di 2025
  • 5.800 unit Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) untuk Makan Bergizi Gratis (MBG)
  • 21,76 juta ton produksi beras nasional hingga Agustus 2025
  • Peluncuran 80.000 Koperasi Desa Merah Putih
  • Peresmian 100 Sekolah Rakyat

Baca Juga: Komunitas Bahasa Jepang di Madrasah Aliyah YPPA Cipulus Purwakarta

Data-data ini ditampilkan dalam format visual dan narasi persuasif, dikemas layaknya film dokumenter pendek namun tidak disertai sumber resmi, laporan audit, atau keterlibatan BPS maupun lembaga independen.

Fenomena Klaim di Ruang Publik

Menurut pengamat komunikasi politik, fenomena ini mencerminkan pergeseran pola komunikasi pemerintah yang kini tak hanya menggunakan saluran formal seperti konferensi pers atau laporan tahunan, tapi juga merambah ruang-ruang non-tradisional seperti bioskop, media sosial, hingga konten kreatif.

Namun yang menjadi sorotan adalah gaya klaim sepihak yang disampaikan tanpa proses konfirmasi atau uji validitas oleh lembaga ketiga.

“Klaim capaian yang disampaikan dalam format visual dan emosional seperti ini berpotensi menciptakan kesan yang kuat di benak publik, tanpa publik benar-benar tahu apakah itu bisa diverifikasi atau tidak,” ujar pengamat media dan komunikasi dari UIN Jakarta, Rizal Firmansyah.

Baca Juga: PR Besar Partai Politik dan Tantangan Pemerintah di Tengah Reshuffle Kabinet

Istana Merespons: Tidak Ada Pelanggaran

Menanggapi viralnya video tersebut, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo menyatakan bahwa tidak ada pelanggaran selama pemutaran dilakukan sesuai aturan dan tidak mengganggu kenyamanan penonton.

“Tentunya sepanjang tidak melanggar aturan, tidak mengganggu kenyamanan keindahan, maka penggunaan media-media publik untuk menyampaikan sebuah pesan tentu sebuah hal yang lumrah,” ujar Prasetyo, Minggu (14/9/2025).

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Dadan Hamdani

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X