Charlie Kirk Ditembak Mati! Dunia Geger, Demokrasi Global Diteror di Tengah Panggung Politik AS

photo author
- Jumat, 12 September 2025 | 18:05 WIB
Presiden AS, Donald Trump (kiri) menyebut kasus kematian aktivis muda, Charlie Kirk (kanan) sebagai momen gelap bagi Amerika Serikat.  ((X.com/@Angelique))
Presiden AS, Donald Trump (kiri) menyebut kasus kematian aktivis muda, Charlie Kirk (kanan) sebagai momen gelap bagi Amerika Serikat. ((X.com/@Angelique))

PURWAKARRTA ONLINE - Rabu, 10 September 2025, menjadi salah satu hari paling kelam dalam sejarah demokrasi modern Amerika Serikat.

Charlie Kirk, aktivis konservatif berusia 31 tahun dan sekutu dekat Presiden Donald Trump, ditembak mati saat berpidato di Utah Valley University.

Insiden ini bukan hanya mengejutkan Amerika dunia pun berguncang. Bukan sekadar tragedi kriminal, tapi teror nyata terhadap kebebasan berbicara dan ruang demokrasi itu sendiri.

Tembakan yang Membungkam Suara Politik

Charlie Kirk bukan figur biasa. Ia pendiri Turning Point USA, organisasi konservatif yang memainkan peran besar dalam menggerakkan anak muda Amerika menuju gerakan sayap kanan.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Capricorn Kamis 11 September 2025, Reshuffle Kabinet Ubah Energi Positif

Dukungan militan Kirk dan kelompoknya dinilai menjadi salah satu faktor krusial kemenangan Trump dalam Pilpres 2024.

Namun, keberaniannya tampil di ruang publik dan menyuarakan pandangan kontroversial termasuk tentang aborsi, imigrasi, hingga Palestina membuatnya jadi target kebencian politik.

Kematian Kirk dalam forum publik, di depan mahasiswa dan media, mengirim pesan teror: bahwa perbedaan pendapat kini bisa dibungkam dengan peluru.

Ini Momen Gelap bagi Amerika

Presiden Donald Trump langsung angkat suara dalam video di Truth Social.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Aquarius Kamis 11 September 2025, Reshuffle Kabinet Cermin Perubahan Hidup

"Ini adalah momen gelap bagi Amerika," ujar Trump, menggambarkan insiden ini sebagai pembunuhan politik yang mengancam jantung demokrasi.

Ia menegaskan bahwa pemerintahannya akan mengejar siapa pun yang terlibat dalam "kekejaman ini".

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Dadan Hamdani

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X