Pungli Purwakarta Parah banget! Pemotor Kesal Ditarik Parkir Rp5.000 di Pinggir Jalan Dekat Waduk Cirata

photo author
- Sabtu, 1 Maret 2025 | 10:48 WIB
Diduga terjadi pungli di jalan raya dekat bendungan Cirata, dua orang pemotor keluhkan biaya karcis parkir Rp5 ribu, padahal mereka hanya berhenti sebentar di dekat semak. (Kolase tangkap layar Instagram)
Diduga terjadi pungli di jalan raya dekat bendungan Cirata, dua orang pemotor keluhkan biaya karcis parkir Rp5 ribu, padahal mereka hanya berhenti sebentar di dekat semak. (Kolase tangkap layar Instagram)

PURWAKARTA ONLINE, Tegalwaru – Sebuah video yang diunggah di media sosial Instagram mengungkapkan kekesalan dua pemotor yang ditarik parkir sebesar Rp5.000 per motor di pinggir jalan dekat semak belukar, tak jauh dari Waduk Cirata.

Kejadian ini memicu kemarahan netizen yang menyebut praktik pungli di Purwakarta sudah "parah banget".

Dalam video yang viral tersebut, terlihat dua pemotor sedang bersungut-sungut karena diminta membayar uang parkir meski hanya berhenti sebentar untuk berfoto di pinggir jalan.

Padahal, lokasi tersebut bukanlah area wisata resmi, melainkan hanya jalanan kosong yang dikelilingi semak belukar.

Baca Juga: Ancaman AS hingga Larangan Tokopedia, Kisah Panjang iPhone 16 Masuk Indonesia

"Saya tidak masalah dengan uang Rp5.000-nya, tapi ini kan bukan tempat wisata. Kenapa harus bayar parkir di tengah jalan seperti ini?" ujar salah satu pemotor dalam video tersebut.

Karcis Parkir Fotokopian, Atas Nama Karang Taruna?

Saat itu, seorang bapak-bapak berpakain hijau mendatangi mereka dan meminta uang parkir sebesar Rp5.000 per motor.

Ia menunjukkan karcis parkir fotokopian yang bertuliskan "Karcis Parkir Roda Dua" dengan biaya Rp5.000 dan logo Karang Taruna.

Baca Juga: Hati-hati Jika Punya Pacar Online! Joget Tanpa Busana Undang Kontroversi, Bu Guru Jember Terjerat Rayuan Maut 'Pebisnis Sukses

Namun, tidak jelas Karang Taruna wilayah mana yang mengeluarkan karcis tersebut.

Setelah negosiasi, kedua pemotor akhirnya hanya membayar Rp5.000 untuk dua motor.

Namun, hal ini tidak mengurangi rasa kesal mereka.

"Ini bukan masalah gocengnya ya, teman-teman. Tapi ini kan pungli. Tidak ada peradaban di sini, Kawan!" ujar salah satu pemotor sambil menunjukkan kondisi sekitar yang hanya berupa jalanan kosong dan semak belukar.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Enjang Sugianto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X