Prabowo Ikuti Langkah Gus Dur dan Banser, Perintahkan Kader Gerindra Jaga Gereja!

photo author
- Rabu, 25 Desember 2024 | 22:59 WIB
Prabowo Subianto saat dilantik menjadi Warga Kehormatan Banser, pada 24 Juni 2014 di Mojokerto. (Foto: ANTARA)
Prabowo Subianto saat dilantik menjadi Warga Kehormatan Banser, pada 24 Juni 2014 di Mojokerto. (Foto: ANTARA)

"Saya mengikuti langkah beliau. Saya juga memerintahkan kader Gerindra menjaga gereja di masa ancaman teroris," kata Prabowo.

Langkah ini tak hanya menunjukkan keberpihakan Prabowo pada toleransi, tetapi juga mencerminkan komitmen menjaga keberagaman di Indonesia.

Baca Juga: Nike Ardilla Sempat Temui Gus Dur Hingga Larut Malam

Menghidupkan Semangat Gus Dur

Gus Dur dan Prabowo Subianto dalam sebuah event. KH Abdurrahman Wahid disebut pernah meramal jika Prabowo akan menjadi Presiden RI di usia senja atau setelah tua.
Gus Dur dan Prabowo Subianto dalam sebuah event. KH Abdurrahman Wahid disebut pernah meramal jika Prabowo akan menjadi Presiden RI di usia senja atau setelah tua. (Istimewa)

Langkah Prabowo mengingatkan kita pada pentingnya merawat semangat Gus Dur.

Sebagai tokoh besar NU dan Presiden ke-4 RI, Gus Dur adalah simbol toleransi di Indonesia.

Gus Dur lahir dari keluarga ulama besar. Ayahnya, KH Wahid Hasyim, adalah tokoh penting di balik lahirnya Piagam Jakarta.

Sebagai cucu pendiri NU, KH Hasyim Asy’ari, Gus Dur tumbuh dalam tradisi Islam yang moderat dan inklusif.

Selama hidupnya, Gus Dur dikenal sebagai pemikir yang kritis dan pembela hak asasi manusia.

Ia memperjuangkan demokrasi, keadilan, dan perdamaian.

Tak heran, meski masa jabatannya singkat, Gus Dur dikenang sebagai Presiden yang membawa perubahan besar.

Menjaga Indonesia yang Toleran

Langkah Gus Dur dan Prabowo menunjukkan pentingnya menjaga persatuan di tengah keberagaman.

Di saat ancaman intoleransi meningkat, kepemimpinan yang inklusif menjadi kunci menjaga kedamaian.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Enjang Sugianto

Sumber: NU Online, Sekertariat Presiden YouTube

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X