Hadir pula perwakilan Perum Perhutani, PLN, Bank BJB, serta unsur pemerintah lainnya.
Sebuah Langkah Kecil Menuju Lompatan Besar
Diskusi ini bukan sekadar duduk dan bicara. Ini adalah langkah awal perubahan.
Dari Desa Pusakamulya ke Desa Sukamulya, dari kaki Gunung Burangrang ke lembah Gunung Parang, semangat kolaborasi sedang tumbuh subur.
Dan di tengah kabut yang perlahan menyingkap puncak gunung, satu harapan tumbuh: agar kopi Tegalwaru bisa harum seperti kopi Kiarapedes—dan menjadi ikon baru Kabupaten Purwakarta.***
Artikel Terkait
Model Pengembangan Berkelanjutan Usaha Ternak Kalkun di Desa Pusakamulya: Usulan Strategis untuk Pemberdayaan Peternak
Pengaruh Variabel Lingkungan terhadap Suhu Tubuh Domba: Studi Kasus di Desa Pusakamulya, Purwakarta
Keracunan Tembaga pada Domba: Ancaman Mematikan yang Sering Terabaikan
Presiden Prabowo Dorong Singapura Investasi Pertanian Modern dan Kesehatan Nasional
Menilai Sistem Pendukung Keputusan untuk Peternakan Berkelanjutan: Sebuah Pendekatan Holistik
Menakar Peran Subsektor Peternakan dalam Perekonomian Jawa Barat: Review Data 2020–2023
Koperasi Giri Pusaka Purwakarta, Fokus Pertanian Kopi dan Wisata Hutan
Kacang Sanca Inchi, Superfood Langka yang Mulai Dibudidayakan Petani di Purwakarta
Komunitas Pemuda Agra Mandiri Angkat Kopi Jadi Komoditas Unggulan Tegalwaru Purwakarta
Diskusi Kopi di Lembah Diantara 2 Gunung, Komunitas Agra Mandiri Tegalwaru Hidupkan Harapan Kopi Lokal