Purwakarta Online - Suhu tubuh merupakan salah satu indikator penting dalam menilai kondisi fisiologis dan kesejahteraan hewan ternak, khususnya domba. Studi ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh suhu udara, kelembaban, dan lingkungan kandang terhadap suhu tubuh domba. Penelitian dilakukan selama dua hari terhadap dua ekor domba di Kelompok Tani Barong Mulya, Desa Pusakamulya, Kecamatan Kiarapedes, Kabupaten Purwakarta. Hasilnya menunjukkan bahwa suhu tubuh domba cenderung meningkat pada suhu lingkungan yang tinggi dan kelembaban rendah. Hasil penelitian ini memberikan rekomendasi penting bagi peternak dalam mengelola lingkungan ternak agar tetap berada dalam zona nyaman termal.
Pendahuluan
Pemantauan suhu tubuh ternak memiliki peran vital dalam menjamin kesejahteraan dan produktivitas hewan. Domba sebagai salah satu ternak ruminansia kecil sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan sekitarnya. Perubahan suhu dan kelembaban udara dapat memengaruhi respon fisiologis seperti suhu tubuh, laju respirasi, dan detak jantung. Oleh karena itu, diperlukan pemahaman yang baik mengenai respons fisiologis domba terhadap faktor lingkungan untuk mendukung praktik peternakan yang adaptif dan berkelanjutan.
Metodologi
Lokasi Penelitian:
- Kelompok Tani Barong Mulya, Desa Pusakamulya, Kecamatan Kiarapedes, Kabupaten Purwakarta.
Subjek Penelitian:
- 2 ekor domba berumur 7–9 bulan.
Waktu Penelitian:
- 3 hari observasi berturut-turut.
Variabel Lingkungan yang Diamati:
- Suhu udara dalam dan luar kandang
- Kelembaban udara dalam dan luar kandang
- Suhu tubuh domba
Artikel Terkait
Dampak Sosial Ekonomi Peternakan Domba: Studi Kasus Kelompok Tani Barong Mulya, Desa Pusakamulya, Purwakarta
Model Pengembangan Berkelanjutan dan Kesiapan Peternak Kalkun di Desa Pusakamulya
Model Pengembangan Berkelanjutan Usaha Ternak Kalkun di Desa Pusakamulya: Usulan Strategis untuk Pemberdayaan Peternak