Muktamar Luar Biasa Nahdlatul Ulama (NU)

photo author
- Selasa, 25 Oktober 2022 | 02:27 WIB
Abu Hasan, orang yang disinyalir mendapat dukungan Soeharto menggelar MLB NU di Pondok Gede, Jakarta, pada Januari 1996.
Abu Hasan, orang yang disinyalir mendapat dukungan Soeharto menggelar MLB NU di Pondok Gede, Jakarta, pada Januari 1996.

PURWAKARTA ONLINE, Jakarta - Dalam Anggaran Dasar Nahdlatul Ulama hasil Muktamar Ke-33 di Jombang, Jawa Timur Bab IX Pasal 22 disebutkan bahwa ada empat Permusyawaratan tingkat nasional dalam Jamiyah Nahdlatul Ulama.

Permusyawaratan tersebut adalah Muktamar, Muktamar Luar Biasa, Musyawarah Nasional Alim Ulama, dan Konferensi Besar.

Dari keempat permusyawaratan ini, Muktamar Luar Biasa (MLB) permusyawaratan yang tidak begitu populer.

Hanya pada momen- momen penting dan krusial suara-suara tentang MLB dimunculkan.

Mengacu pada Anggaran Rumah Tangga NU pasal Pasal 73, MLB bisa diselenggarakan pada kondisi-kondisi tertentu dan krusial seperti apabila Rais ’Aam dan atau Ketua Umum Pengurus Besar melakukan pelanggaran berat terhadap ketentuan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.

MLB dapat diselenggarakan atas usulan sekurang-kurangnya 50 persen plus satu dari jumlah Wilayah dan Cabang.

Dalam Ensiklopedia Nahdlatul Ulama: Sejarah, Tokoh, dan Khazanah Pesantren yang ditulis oleh M. Imam Aziz dkk. disebutkan paling tidak ada dua contoh bagaimana usulan-usulan dan praktik MLB diadakan di lingkungan NU.

Pertama adalah setelah Muktamar NU di Cipasung, Tasikmalaya, Jawa Barat, pada 1994 saat Abu Hasan kalah dari Gus Dur saat pemilihan Ketua Umum Tanfidziyah PBNU.

Abu Hasan kemudian pernah mengadakan MLB mengatasnamakan NU. 

Karena tidak didukung oleh mayoritas cabang-cabang ia sangat kesulitan.

Namun berkat dukungan kekuasaan pada saat itu, Abu Hasan tetap menggelar MLB NU di Pondok Gede, Jakarta, pada Januari 1996.

Keabsahan cabang-cabang yang hadir pun dipertanyakan.

Dari MLB yang disebut sebagai MLB rekayasa versi Abu Hasan yang didukung rezim kekuasaan saat itu, Abu Hasan kemudian membentuk KPPNU sebagai hasil MLB versinya.

Organisasi yang bernama KPPNU ini mati dengan sendirinya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Enjang Sugianto

Sumber: NU Online

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Profil KH. Abdul Halim Majalengka

Senin, 14 April 2025 | 07:45 WIB
X