PURWAKARTA ONLINE, Jakarta - Dalam Anggaran Dasar Nahdlatul Ulama hasil Muktamar Ke-33 di Jombang, Jawa Timur Bab IX Pasal 22 disebutkan bahwa ada empat Permusyawaratan tingkat nasional dalam Jamiyah Nahdlatul Ulama.
Permusyawaratan tersebut adalah Muktamar, Muktamar Luar Biasa, Musyawarah Nasional Alim Ulama, dan Konferensi Besar.
Dari keempat permusyawaratan ini, Muktamar Luar Biasa (MLB) permusyawaratan yang tidak begitu populer.
Hanya pada momen- momen penting dan krusial suara-suara tentang MLB dimunculkan.
Mengacu pada Anggaran Rumah Tangga NU pasal Pasal 73, MLB bisa diselenggarakan pada kondisi-kondisi tertentu dan krusial seperti apabila Rais ’Aam dan atau Ketua Umum Pengurus Besar melakukan pelanggaran berat terhadap ketentuan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.
MLB dapat diselenggarakan atas usulan sekurang-kurangnya 50 persen plus satu dari jumlah Wilayah dan Cabang.
Dalam Ensiklopedia Nahdlatul Ulama: Sejarah, Tokoh, dan Khazanah Pesantren yang ditulis oleh M. Imam Aziz dkk. disebutkan paling tidak ada dua contoh bagaimana usulan-usulan dan praktik MLB diadakan di lingkungan NU.
Pertama adalah setelah Muktamar NU di Cipasung, Tasikmalaya, Jawa Barat, pada 1994 saat Abu Hasan kalah dari Gus Dur saat pemilihan Ketua Umum Tanfidziyah PBNU.
Abu Hasan kemudian pernah mengadakan MLB mengatasnamakan NU.
Karena tidak didukung oleh mayoritas cabang-cabang ia sangat kesulitan.
Namun berkat dukungan kekuasaan pada saat itu, Abu Hasan tetap menggelar MLB NU di Pondok Gede, Jakarta, pada Januari 1996.
Keabsahan cabang-cabang yang hadir pun dipertanyakan.
Dari MLB yang disebut sebagai MLB rekayasa versi Abu Hasan yang didukung rezim kekuasaan saat itu, Abu Hasan kemudian membentuk KPPNU sebagai hasil MLB versinya.
Organisasi yang bernama KPPNU ini mati dengan sendirinya.
Artikel Terkait
Doa setelah wudhu yang digunakan warga NU
Berdayakan Potensi Kader, Ansor Kiarapedes ikutkan 40 Kader NU dalam Beasiswa Kuliah
Taher, aktivis senior NU di Kiarapedes beri masukan untuk MWC Nahdlatul Ulama Kiarapedes
Tindak Lanjut Sosialisasi Pemberdayaan Ekonomi di Tingkat MWC NU Kiarapedes
Biografi KH Hasyim Asy'ari, Pendiri NU dan Pahlawan Nasional - Peringatan Hari Santri Nasional
Rois MWC NU Kiarapedes, KH Jaja Nurjen Ajak Jama'ah Untuk Lebih Mengenal Lagi Rasulullah SAW!
Catatan Muktamar NU dari Masa ke Masa
Mengenal Rapat Akbar Nahdlatul Ulama (NU)
Mengenal Munas Alim Ulama NU
Mengenal Konferensi Besar Nahdlatul Ulama atau Konbes NU