Catatan Muktamar NU dari Masa ke Masa

photo author
- Selasa, 25 Oktober 2022 | 00:55 WIB
Ilustrasi Muktamar Nahdlatul Ulama. Muktamar NU di Banjarmasin pada 1936 menyebutkan bahwa Indonesia akan menjadi Darul Islam
Ilustrasi Muktamar Nahdlatul Ulama. Muktamar NU di Banjarmasin pada 1936 menyebutkan bahwa Indonesia akan menjadi Darul Islam

Pada kesempatan tersebut, dai-dai populer dan dihormati masyarakat tampil.

Pada muktamar pertama, rapat umum diselenggarakan di Masjid Sunan Ampel yang dihadiri tak kurang dari 10 ribu jamaah, suatu kejadian yang belum pernah dialami Surabaya.

Pada muktamar kedua, rapat umum yang diselenggarakan di Masjid Sunan Ampel dihadiri puluhan ribu orang.

Muktamar ke-4 digelar di Semarang, sementara rapat umum dilaksanakan di Masjid Besar Semarang yang luar biasa meriah.

Pada Muktamar Pekalongan, rapat umum dilaksanakan di Masjid Besar Pekalongan, yang mendapatkan sambutan mengagumkan.

Ketika Muktamar ke-6 digelar di Cirebon, sempat terjadi kesulitan untuk menggelar rapat akbar di Masjid Besar kota tersebut.

Tetapi akhirnya dapat diatasi KH Wahab Chasbullah dengan melobi Adviseur voor Inlandsche Zaken di Jakarta.

Muktamar ke-7 digelar di Bandung. Rapat umum diadakan di Masjid Besar Bandung dengan para pembicara ulung, di antaranya KH Wahab Hasbullah, yang akhirnya mampu menumbuhkan banyak cabang di Jawa Barat.

Berikutnya adalah Muktamar Petamburan, Jakarta Pusat.

Rapat umum diselenggarakan di depan lokasi muktamar karena Masjid Besar Tanah Abang tidak muat untuk penyelenggaraan rapat.

Banjarmasin sebagai penyelenggara muktamar ke-11 juga memperlakukan peserta dengan sangat istimewa.

Rapat umum diselenggarakan sampai tiga kali. Pertama, di arena kongres.

Kedua, di masjid besar Kota Banjarmasin. Ketiga, atas permintaan cabang Martapura, diadakan sekali lagi di kota tersebut.

Seluruh peserta diangkut perahu. Sementara itu, resepsi penutupan diselenggarakan di rumah hartawan Martapura, KH Abdurrahman, dengan penyelenggaraan mewah serta menurut adat asli Martapura dalam seni kasidah dan bacaan Al-Qur’annya.

Acara ini meninggalkan kesan mendalam bagi peserta muktamar.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Enjang Sugianto

Sumber: NU Online

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Profil KH. Abdul Halim Majalengka

Senin, 14 April 2025 | 07:45 WIB
X