Pada kesempatan tersebut, dai-dai populer dan dihormati masyarakat tampil.
Pada muktamar pertama, rapat umum diselenggarakan di Masjid Sunan Ampel yang dihadiri tak kurang dari 10 ribu jamaah, suatu kejadian yang belum pernah dialami Surabaya.
Pada muktamar kedua, rapat umum yang diselenggarakan di Masjid Sunan Ampel dihadiri puluhan ribu orang.
Muktamar ke-4 digelar di Semarang, sementara rapat umum dilaksanakan di Masjid Besar Semarang yang luar biasa meriah.
Pada Muktamar Pekalongan, rapat umum dilaksanakan di Masjid Besar Pekalongan, yang mendapatkan sambutan mengagumkan.
Ketika Muktamar ke-6 digelar di Cirebon, sempat terjadi kesulitan untuk menggelar rapat akbar di Masjid Besar kota tersebut.
Tetapi akhirnya dapat diatasi KH Wahab Chasbullah dengan melobi Adviseur voor Inlandsche Zaken di Jakarta.
Muktamar ke-7 digelar di Bandung. Rapat umum diadakan di Masjid Besar Bandung dengan para pembicara ulung, di antaranya KH Wahab Hasbullah, yang akhirnya mampu menumbuhkan banyak cabang di Jawa Barat.
Berikutnya adalah Muktamar Petamburan, Jakarta Pusat.
Rapat umum diselenggarakan di depan lokasi muktamar karena Masjid Besar Tanah Abang tidak muat untuk penyelenggaraan rapat.
Banjarmasin sebagai penyelenggara muktamar ke-11 juga memperlakukan peserta dengan sangat istimewa.
Rapat umum diselenggarakan sampai tiga kali. Pertama, di arena kongres.
Kedua, di masjid besar Kota Banjarmasin. Ketiga, atas permintaan cabang Martapura, diadakan sekali lagi di kota tersebut.
Seluruh peserta diangkut perahu. Sementara itu, resepsi penutupan diselenggarakan di rumah hartawan Martapura, KH Abdurrahman, dengan penyelenggaraan mewah serta menurut adat asli Martapura dalam seni kasidah dan bacaan Al-Qur’annya.
Acara ini meninggalkan kesan mendalam bagi peserta muktamar.
Artikel Terkait
Kiarapedes jadi yang pertama Konferensi MWC Nahdlatul Ulama di Kabupaten Purwakarta
Susunan Pengurus MWC Nahdlatul Ulama Kecamatan Kiarapedes 2022-2027
Sejarah berdirinya Nahdlatul Ulama, mulai dari munculnya organisasi Kebangkitan Nasional pada 1908!
Penjelasan mengenai LEMBAGA dan BANOM di Nahdlatul Ulama
Taher, aktivis senior NU di Kiarapedes beri masukan untuk MWC Nahdlatul Ulama Kiarapedes
Sejak 1936 Muktamar Nahdlatul Ulama Sepakati Indonesia sebagai Darul Islam!