Baca Juga: Download Tesis Kyai Imad PDF: Mengungkap Polemik Nasab Baalawi yang Kontroversial
Selain menyampaikan pesan-pesan tentang pentingnya bersholawat, Ajengan Ahmad juga mengajak jamaah untuk bersungguh-sungguh dalam menjalankan shalat tepat waktu dan bersyukur menjadi bagian dari Ahli Sunnah Wal Jamaah.
Ia juga mengingatkan pentingnya mencintai dan mendoakan orang tua serta guru, meski mereka telah tiada, melalui perbuatan baik dan doa.
Momentum peringatan Maulid Nabi ini menjadi pengingat bagi para jamaah untuk terus meningkatkan kualitas ibadah serta menjaga hubungan baik dengan sesama.
Profil Singkat Syekh Nawawi al-Bantani
Syekh Nawawi al-Bantani, ulama besar asal Banten yang dikenal internasional, pernah menjadi Imam Masjidil Haram.
Selain sebagai tokoh penting dalam sejarah Islam di Indonesia, ia juga dikenal sebagai guru dari dua pendiri organisasi besar di Indonesia, yakni KH. Ahmad Dahlan (Muhammadiyah) dan KH. Hasyim Asy'ari (Nahdlatul Ulama).
Baca Juga: Kesiapan Persib Bandung Hadapi PSIS, Beckham Putra Siap Tampil Usai Cedera
Karya-karyanya yang meliputi berbagai bidang ilmu, seperti fiqih, tauhid, tasawuf, tafsir, dan hadis, telah mencapai lebih dari 115 kitab.
Keberadaan Syekh Nawawi di Purwakarta menambah nilai sejarah bagi kota ini, terutama dalam konteks perkembangan keilmuan Islam di Nusantara.
Acara peringatan Maulid Nabi di Legokbarong ini tidak hanya menjadi momen untuk mengenang sosok Nabi Muhammad SAW, tetapi juga untuk menggali nilai-nilai sejarah yang menguatkan iman dan mempererat tali persaudaraan antarumat Islam.***