PurwakartaOnline.com - Di balik gemerlap kisah-kisah keagungan para ulama Islam, satu nama menonjol di antara sekte Sunni, tanpa perdebatan, yaitu Syekh Abdul Qodir Al-Jailani. Bersama Imam Nawawi dan Ibnu Hajar Asqalan, keagungan beliau disepakati sepanjang masa.
Terkenal sebagai guru hampir seluruh ulama di zamannya, beliau bukan hanya menyucikan ribuan jiwa yang sesat, tapi juga melahirkan pewaris ilmu agung, seperti Ibnu Qudamah, pengarang kitab fikih terkenal al-Mughni.
Namun, di balik keagungan dan ketokohan dalam bidang agama, Syekh Abdul Qadir memiliki dimensi lain yang tak kalah menarik. Beliau bukan sekadar ulama sufi, melainkan juga seorang ahli ilmu yang mendalam.
Baca Juga: Ulama Salaf Ini Sangat Kaya, Setiap yang Berangkat Haji Ia Kasih Bekal
Perjalanan hidupnya, dari masa remaja hingga menjadi guru besar di Bagdad, adalah cerminan kegigihan dan ketekunan dalam mengejar ilmu.
Menurut Dr. Abdur Rozzaq al-Kailani, dalam biografi Syekh Abdul Qadir, pada usia remaja beliau meninggalkan kampung halamannya untuk menuntut ilmu di kota Bagdad. Saat itu, kisah kehidupan Imam Ghazali menjadi perbincangan hangat di kalangan intelektual.
Abdul Qadir yang hanya membawa bekal secukupnya harus bekerja sebagai kuli angkut untuk bertahan hidup. Namun, takdir berkata lain, ketika guru ilmu syariat beliau, Abu Sa’d al-Makhromi, wafat, Abdul Qadir muda dipercaya memimpin madrasah.
Baca Juga: Imam Hanafi, Sang Ulama Kaya Raya: Menanggung Biaya Hidup Para Muridnya yang Semangat Belajar!
Dari sinilah, kemasyhuran beliau sebagai ulama, pendakwah, dan wali agung mulai menyebar. Di masa itu, para ulama dan pencari ilmu bukan hanya mendapatkan ilmu, tapi juga mendapatkan jatah harta wakaf dari perkebunan-perkebunan.
Bagi Syekh Abdul Qadir, menjadi guru besar di Bagdad menjadi pintu rezeki yang tak pernah ia duga. Meski tidak mengharapkannya, rizki pun mengejar beliau, dan ia menjadi guru sufi yang kaya.
Kisah hidup Syekh Abdul Qadir Jailani adalah bukti bahwa perjalanan menuju ilmu dan kearifan tak selalu mulus.
Baca Juga: Rais PBNU Gus Baha Jelaskan Alasan Muslim Harus Kaya
Dari kehabisan bekal hingga menjadi guru besar yang diakui keilmuannya, beliau membuktikan bahwa tekad, ketekunan, dan tawakal adalah kunci meraih kesuksesan, baik dalam ilmu agama maupun kehidupan sehari-hari.***
Artikel Terkait
Viral Wanita Kaya Pamer Beli Tas Emas, Mira Hayati Pengusaha Skincare Makassar!
Mira Hayati Pengusaha Kaya Yang Viral Beli Tas Emas Dicibir Netizen Lebih Tua Dari Umurnya!
Viral, Pengemis Kaya Raya dengan Harta Miliaran Rupiah Dievakuasi Dinsos Kota Bogor!
Cara Mengatur Keuangan ala Orang Kaya: Rahasia Sukses Keuangan yang Menakjubkan!
Mario Dandy Keceplosan di Depan Hakim: Sel Mewah Anak Mantan Pejabat Pajak Super Kaya!
Pelajaran Penting di Film King The Land: Orang Kaya Harus Belajar Empati Terhadap Orang Lemah Secara Ekonomi
Tiba-tiba Mark Mateschitz Dapat Rp9,8 Triliun: Kaya Mendadak!
Rais PBNU Gus Baha Jelaskan Alasan Muslim Harus Kaya
Imam Hanafi, Sang Ulama Kaya Raya: Menanggung Biaya Hidup Para Muridnya yang Semangat Belajar!
Ulama Salaf Ini Sangat Kaya, Setiap yang Berangkat Haji Ia Kasih Bekal