Gus Dur, Ulama yang Berprofesi Sebagai Wartawan dan Membela Kebebasan Pers Saat Jadi Presiden RI

photo author
- Minggu, 2 Maret 2025 | 20:35 WIB
Abdurrahman Wahid di Kantor TEMPO tahun 1982. Gus Dur bukan hanya Presiden RI ke-4 dan ulama, tetapi juga wartawan yang gigih memperjuangkan kebebasan pers. (Dok. TEMPO)
Abdurrahman Wahid di Kantor TEMPO tahun 1982. Gus Dur bukan hanya Presiden RI ke-4 dan ulama, tetapi juga wartawan yang gigih memperjuangkan kebebasan pers. (Dok. TEMPO)

Bahkan, Gus Dur pernah memberikan pigura bertuliskan dukungannya terhadap kebebasan pers, yang kemudian dikirim ke World Assembly Newspaper sebagai bukti komitmen Indonesia dalam membela kemerdekaan pers.

Gus Dur adalah sosok yang tidak hanya meninggalkan warisan sebagai presiden dan ulama, tetapi juga sebagai wartawan yang gigih memperjuangkan kebebasan pers.

Baca Juga: Yenny Wahid, Wartawan Pemberani yang Bertaruh Nyawa di Tengah Konflik Timor Timur, Aceh dan Reformasi 98

Langkah-langkahnya dalam membuka akses informasi dan menghapus kontrol pemerintah terhadap media telah menjadi tonggak penting dalam sejarah demokrasi Indonesia.

Gus Dur membuktikan bahwa kebebasan pers bukan hanya tentang hak wartawan, tetapi juga tentang hak publik untuk mengetahui kebenaran.***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Enjang Sugianto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Profil KH. Abdul Halim Majalengka

Senin, 14 April 2025 | 07:45 WIB
X