Ibukota Negara Nusantara, Kegembiraan Mayoritas Rakyat Indonesia

photo author
- Minggu, 5 Juni 2022 | 23:19 WIB
Jadusin, S.Sos, S.I.P, M.Si., Dosen Tetap UNIDAR Ambon
Jadusin, S.Sos, S.I.P, M.Si., Dosen Tetap UNIDAR Ambon

Purwakarta Online - Setelah UU Nomor 3 tahun 2022 tentang ibukota negara Nusantara diteken oleh Presiden Joko Widodo tanggal 15 Pebruari 2022, sirkuit (lingkaran) keberagaman sebuah bangsa yang terus mewarnai proses kehidupan manusia merupakan keniscayaan.

Kaltim Tetap Setia (Setia: Selalu Teguhkan Indonesia Aman)

Kalimantan Timur (Kaltim) yang memiliki keberagaman; Bahasa, Agama, Ras, Etnik, Golongan, Budaya, Adat Istiadat dan Aspek lainnya, prosesnya akan terjadi pada dua arah yakni progresif pembangunan-kesejahteraan dan deviasi sosial individu dan kelompok tertentu terhadap nilai moral, agama, budaya, kebijakan negara, histori bangsa yang memungkinkan menimbulkan konflik sosial dan disintegrasi bangsa.

Kaltim sebagai letak Ibukota Negara (IKN) Nusantara harus memastikan Tetap Setia (Selalu Teguhkan Indonesia Aman) mendukung pembangunan IKN Nusantara. Sirkuit (lingkaran) keberagaman dengan nuansa toleransi akan menjadi tugas Kepala Otorita, Pemda, Legislatif, para elit, tokoh adat dan masyarakat Kaltim.

Baca Juga: Pasir putih yang indah di Pulau Banyak, Aceh

Rasa penasaran publik akhirnya terjawab, setelah sosok nahkoda IKN dilantik oleh Presiden Jokowi yakni tokoh profesional yang pernah menjabat Vice president East Asia Society of Transportation Studies (Easts) Bapak Ir. Bambang Susantono, MCP, MSCE, Ph.D., sebagai kepala Otorita IKN Nusantara.

Kaltim memiliki beberapa suku bangsa, dalam kelompok hukum adat melayu (Misal suku banjar, berau, kutai dan lainnya) dan kelompok hukum adat dayak (misal suku Benua, Paser, Ohong, Kayan, Seputan, Tingalan) serta puluhan suku lainnya.

Populasi Kaltim 3,8 juta jiwa dengan kepadatan penduduk terendah ke-4 (2019) secara nasional memungkinkan akan terjadi pertambahan penduduk yang sangat dasyat dengan berpindahnya ibukota negara sebagai tujuan utama para migran seluruh indonesia. Tahun 2020 etnis Jawa mendominasi Kaltim sebanyak 30,24%, Bugis 20,83%, Suku Banjar 13,1%, Dayak 11,8%, menyusul Buton, Sunda, Madura dan suku lainnya.

Baca Juga: Download film 365 days season 2 sub indo

Pakar perubahan sosial Hans Garth dan C. Wright Mills menyatakan keberagaman akan mempercepat perubahan sosial pada aspek struktur sosial (muaranya pada teori konflik dan struktural fungsional) yang terjadi akibat pola sikap, perilaku, interaksi individu, kelompok dalam masyarakat heterogen.

Kehadiran para migran akan mempertebal keberagaman kaltim, kearifan lokal, nilai budaya, sikap perilaku, pola hidup yang dibawah para migran akan melahirkan akulturasi budaya dengan warga lokal Kaltim.

Perekonomian kaltim tumbuh 4,51%(122,24 triliun) pada kuartal ketiga tahun 2021. Tingkat pengangguran terbuka ( TPT) Agustus 2021 sebesar 6,83% (126,19 ribu orang), lahan pertanian yang tersedia untuk dikembangkan tersisa 4.549.356 Ha, jumlah UKM 4.286 tahun 2021 yang terdaftar pada Sistem Online Single Submission (OSS) dan UMKM berjumlah 307.343 serta industri unggulan hanya mampu menyerap tenaga kerja 8,1% tahun 2021.

Baca Juga: Jangan obral cerita jika kamu bermimpi jenis ini, atau kamu akan celaka!

Kondisi di atas tidak cukup dengan ketersediaan industri, lahan pertanian, perkebunan, areal pertambangan, area perikanan dan sektor UKM lainnya jika pada tahun 2025-2045 berjumlah penduduk Kaltim diatas 8 juta jiwa (versi penulis) saat finalisasi pembangunan IKN Nusantara.

Ini akan memunculkan gejolak sosial atas keberagaman di Kaltim, karena sirkuit keberagaman berkolerasi dengan pemenuhan kebutuhan rakyat lokal dan para migran.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Enjang Sugianto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X