Purwakarta Online - Dunia kini masih diliputi ketidakpastian pandemi dan meletusnya perang Ukraina–Rusia. Namun demikian, Indonesia hingga saat ini terbukti masih mampu menahan dampak krisis baik dari sisi kesehatan, sosial, hingga ekonomi.
Semua itu tidak lepas dari peran Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Pasalnya, APBN menjadi instrumen kebijakan fiskal sangat fundamental dalam upaya pengendalian pandemi dan pemulihan ekonomi nasional.
Nah, dalam konteks ini Kementerian Keuangan, Senin (23/5/2023) baru saja melaporkan kinerja APBN hinggga April 2023. Seperti disampaikan Sri Mulyani Indrawati, Menkeu, kinerja APBN 2022 mencetak surplus Rp103,1 triliun atau setara 0,58 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) per April tahun ini.
Baca Juga: Tata cara Sholat Ghaib, MUI serukan sholat ghaib untuk Eril, anak Gubernur Jabar Ridwan Kamil
Surplus APBN hingga April ini jauh lebih baik dibandingkan periode sama tahun lalu yang defisit Rp138,2 triliun atau 0,81 persen terhadap PDB. APBN dalam posisi surplus Rp103,1 triliun dibandingkan tahun lalu yang defisit.
Artinya, kinerja APBN mengalami pembalikan yang sangat cepat sekali atau 174 persen. Bahkan, dibandingkan bulan sebelumnya yang surplus anggarannya baru mencapai Rp10 triliun.
“Ini lonjakannya sangat tinggi,” tutur Menkeu Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN Kita, Senin (23/5/2022).
Baca Juga: Timnas U-19 Indonesia kalahkan Ghana 1-0 di Toulun Cup 2022
Secara rinci, surplus April disebabkan oleh pendapatan negara yang tercatat Rp853,6 triliun atau meningkat 45,9 persen year on year (yoy). Menurut Sri Mulyani, pertumbuhan pendapatan negara ini dinilainya sangat bagus, karena pada bulan lalu pertumbuhan pendapatan negara baru 31,1 persen.
Dari mana saja kontribusi kinerja APBN itu? Komponen pendapatan pajak tercatat Rp567,1 triliun atau tumbuh 51,5% (yoy), kemudian kepabeanan dan cukai tercatat Rp108,4 triliun atau tumbuh 37,7 persen (yoy), PNBP realisasinya Rp177,4 trilun atau tumbuh 35 persen (yoy).
“Pencapaian di sektor kepaebanan cukai itu luar biasa, tahun lalu sudah tumbuh tinggi, sekarang tumbuh lebih tinggi lagi. Pajak tahun lalu kan flat hampir growth-nya. Jadi kalau pajak baru mulai terlihat tahun ini, tapi kalau bea cukai growth-nya masih terlihat tinggi dan masih bertahan tinggi Alhamdulilah bagus,” ujarnya.
Baca Juga: Kabar Baik Kuliah Program Studi D2 Telah Hadir di 27 Lembaga Pendidikan Indonesia!
Di sisi lain, kinerja belanja negara hanya sebesar Rp750,5 triliun pada akhir April 2022. Realisasi itu naik 3,8 persen (yoy) dibandingkan dengan periode sama tahun lalu sebesar Rp723 triliun.
Begitu juga dengan belanja pemerintah pusat tercatat Rp508 triliun atau tumbuh 3,7 persen (yoy) dan transfer ke daerah dan dana desa (TKDD) Rp242,4 triliun atau tumbuh 4 persen (yoy).
“Belanja negara positif tumbuh mulai April, karena waktu kami lihat Maret pertumbuhan masih negatif semua. Jadi ini sudah terjadi akselerasi belanja kita,” tambah Sri Mulyani.
Artikel Terkait
Shakira pisah ranjang, Gerard Pique kepergok selingkuh!
Johnny Depp kumpul 14 tahun dengan Vannesa Paradis sampai punya 2 anak, tapi tidak menikah!
Lowongan kerja di Jasa Raharja untuk SMA D3 S1, inilah syarat dan cara daftarnya
Jang Nara akan segera nikahi brondong, diumumkan lewat situs resminya!
Warriors VS Celtics, berikut jadwal laga Final NBA 2022
Bentuk Bumi Bulat? Cek Faktanya!
Profil lengkap Vanessa Paradis, wanita yang 14 tahun bersama Johnny Depp tanpa menikah!
Kabar Baik Kuliah Program Studi D2 Telah Hadir di 27 Lembaga Pendidikan Indonesia!
Timnas U-19 Indonesia kalahkan Ghana 1-0 di Toulun Cup 2022
Tata cara Sholat Ghaib, MUI serukan sholat ghaib untuk Eril, anak Gubernur Jabar Ridwan Kamil