Baca Juga: Pakistan brutal, para pria gali kubur, perkosa jenazah seorang gadis!
Pernah nenek saya bilang, "Dulu anak-anak pada nangis karena saking laparnya. Kalau bocah sekarang, nangis karena dikejar-kejar, dipaksa, disuruh makan sama ibunya," jelas sangat berbeda bukan?
Segala teknologi yang tercipta memang dibuat untuk mempermudah proses. Tapi bukan berarti semuanya harus kita gunakan, kita harus memilih dan membuat keputusan, mana yang akan kita gunakan dan mana yang akan kita abaikan.
Satu orang di jaman ini, bisa memiliki banyak akun medsos. Ya, medsos memang banyak manfaatnya. Tapi jika medsos tersebut kita 'kelola' semuanya tanpa tujuan yang urgent, bisa jadi justru kita akan kehilangan banyak hal.
Baca Juga: Mau Rp3,55 juta? Ikuti Kartu Prakerja Gelombang 28, begini caranya!
Eh, kok intronya jadi panjang begini ya? Maaf! Kembali ke laptop!
Intinya, Slow Living akan menyadarkan kembali orang-orang yang LUPA MENIKMATI HIDUP.
Terbawa arus cepatnya teknologi, informasi, persaingan kerja, flexing dan sejenisnya hanya akan membuat orang jadi stres! Sampai-sampai menghadirkan rasa kesepian, di tengah hingar-bingar keramaian.
Slow Living akan membuat hidup lebih tentram, tenang, nyaman, tidak stres, menghargai hidup, menghargai alam dan menghargai proses.
Baca Juga: Berani merekayasa arah hidup: Mengubah cara berfikir menjadi lebih positif dan produktif!
Artikel Terkait
Rayuan Elit Politik Indonesia, Boleh Kawin Dilarang Menikah!
Tradisi Munggahan di Purwakarta
Lebaran 2022, lebaran tanpa baju baru!
Andika Kangen Band melejit kembali usai 'dihina' Tri Suaka dan Zinidin Zidan
Prediksi Gus Dur Prabowo akan jadi Presiden jika sudah tua hampir jadi kenyataan
Melatih Stoic dalam hidup yang genting: Para Filsuf menyarankan manusia untuk hidup santuy!
Cara membuat kentongan dari bambu
Berani merekayasa arah hidup: Mengubah cara berfikir menjadi lebih positif dan produktif!