trending

Demo Aliansi Honorer di DPR: Kemacetan Lalu Lintas di Jl Gatot Subroto, Jakarta Pusat

Senin, 3 Februari 2025 | 21:50 WIB
Demo honorer. (Youtube PEMKAB PANDEGLANG BERKAH)

PURWAKARTA ONLINE - Pada Senin pagi, 3 Februari 2025, ratusan anggota Aliansi Honorer menggelar demonstrasi di depan Gedung DPR/MPR RI di Jl. Gatot Subroto, Jakarta Pusat.

Aksi yang menuntut pengakuan terhadap hak-hak honorer ini menyebabkan kemacetan lalu lintas, terutama di arah Slipi dan Palmerah.

Kemacetan Lalu Lintas Terjadi di Jl Gatot Subroto

Lalu lintas di Jl Gatot Subroto, yang merupakan salah satu jalur utama menuju pusat kota, mengalami kepadatan yang cukup signifikan akibat aksi unjuk rasa tersebut.

Polisi, melalui TMC Polda Metro Jaya, menginformasikan bahwa arus lalu lintas menuju arah Slipi maupun Palmerah terpantau macet. Meski demikian, jalur masih bisa dilalui satu lajur dan busway.

Baca Juga: Kebakaran Pabrik Tahu di Manggarai: Tidak Ada Korban Jiwa, Kerugian Diperkirakan Rp1 Miliar

Aksi Aliansi Honorer: Penolakan terhadap PPPK Paruh Waktu

Dalam aksi damai ini, massa Aliansi Honorer membawa berbagai spanduk yang berisi tuntutan mereka, di antaranya bertuliskan “Aksi damai Forum Honorer R2 R3 Kab. Tanggamus Prov. Lampung menolak PPPK paruh waktu!” dan “Belasan tahun mengabdi masa jadi honorer abadi, P3K penuh waktu harga mati!”.

Tuntutan utama para honorer adalah agar pemerintah memberikan status Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) penuh waktu, bukan paruh waktu.

Mereka merasa hak-hak mereka belum diakomodasi dengan baik, meskipun telah mengabdi selama bertahun-tahun.

Spanduk Bertuliskan Permintaan untuk 'Save Bidan Honorer'

Selain tuntutan tentang PPPK penuh waktu, ada juga spanduk yang khusus menyoroti nasib para bidan honorer. Mereka meminta perhatian khusus untuk status pekerjaan mereka yang masih terbilang tidak stabil.

Baca Juga: Sidang Gugatan Perdata AKBP Bintoro Digelar 5 Februari, Oknum Polisi Terancam Sanksi Berat

Spanduk bertuliskan “Save bidan honorer” menjadi sorotan dalam aksi ini, mencerminkan keprihatinan terhadap profesi yang dianggap sangat penting, namun kurang mendapatkan perlindungan.

Halaman:

Tags

Terkini