PRWAKARTA ONLINE - IGK Manila, Bapak Wushu Indonesia, wafat meninggalkan warisan besar.
Dari emas SEA Games 1991 hingga kejayaan Persija, sejarahnya jadi kenangan abadi. Dunia olahraga Indonesia kembali berduka.
Mayor Jenderal TNI (Purn) I Gusti Kompyang (IGK) Manila, sosok yang dikenal sebagai Bapak Wushu Indonesia, meninggal dunia pada Senin, 18 Agustus 2025, di RS Bunda Menteng, Jakarta.
Kabar kepergian IGK Manila menyisakan luka mendalam. Bagi banyak insan olahraga, namanya bukan sekadar tokoh, melainkan bagian dari sejarah emas olahraga Indonesia.
Baca Juga: Ekonom UGM Desak Prabowo Ambil Alih 51% Saham BCA, Mega Skandal BLBI Kembali Disorot
Ketua Umum KONI Pusat, Letjen TNI (Purn) Marciano Norman, menyebut almarhum sebagai figur sentral yang tidak tergantikan.
“Mewakili masyarakat olahraga prestasi Indonesia, saya mengucapkan rasa duka cita yang mendalam. Terima kasih dan penghormatan setinggi-tingginya kepada Bapak IGK Manila yang begitu banyak jasanya untuk olahraga Indonesia,” ujar Marciano.
Marciano menegaskan, wushu Indonesia hari ini tidak mungkin berdiri kokoh tanpa IGK Manila.
“Beliau adalah Bapak Wushu Indonesia. Perjuangan dan dedikasinya membuat wushu berkembang pesat hingga sering membawa harum nama bangsa,” tambahnya.
Baca Juga: Tips Ampuh Terhindar dari Modus Ganjal ATM, Sindikat Jaringan Lampung Tertangkap di Purwakarta
Jejak Sejarah
Perjalanan IGK Manila di dunia olahraga dimulai pada 1993. Kala itu, ia mendapat mandat dari Ketua Umum KONI Jenderal (Purn) Surono Reksodimedjo untuk menyiapkan cabang wushu tampil di SEA Games Singapura.
Dengan tekad kuat, ia merangkul komunitas Tionghoa, menggandeng pegiat taichi Mediteransyah Masnadi, lalu membangun organisasi wushu Indonesia.
Dukungan Departemen Dalam Negeri serta Menko Polkam Laksamana Sudomo memperkuat pondasi yang kemudian dikenal sebagai sejarah kelahiran wushu Indonesia.
Artikel Terkait
Meriah! Kejari Purwakarta Gelar Lomba Agustusan HUT RI ke-80
Khidmat! Upacara HUT RI ke-80 di Purwakarta, Bupati Saepul Bahri Jadi Inspektur
Bupati Purwakarta Hapus Tunggakan Pajak PBB 1994-2024, Kado HUT RI ke-80 untuk Warga
Batas Waktu Pemutihan Pajak PBB Purwakarta, Kado HUT RI ke-80 dari Pemkab dan Gubernur Jabar
Cara Ikut Pemutihan Pajak PBB Purwakarta, Hadiah HUT RI ke-80 dari Pemkab
Pemutihan Pajak PBB Purwakarta, KDM dan Om Zein Siapkan Kado Istimewa HUT RI ke-80
Kasus Dea Permata Kharisma, Ahmad Sahroni Desak Evaluasi Polres Purwakarta!
Kasus Dea Permata Kharisma di Purwakarta, Ahmad Sahroni Tegas: Polisi Harus Punya Sense of Urgency!
Duka dihari Kemerdekaan! Tragedi HUT RI ke-80, Pendaki Bone Tewas Hipotermia di Gunung Bawakaraeng
Bapenda Pastikan Pajak PBB Purwakarta 2025 Tidak Naik