Konflik Thailand-Kamboja Makin Panas Malaysia Jadi Mediasi Gencatan Senjata

photo author
- Senin, 28 Juli 2025 | 13:54 WIB
Konflik Thailand-Kamboja makin panas. Malaysia mediasi gencatan senjata, WNI di Chanthaburi dan Trat diminta waspada. (Ist)
Konflik Thailand-Kamboja makin panas. Malaysia mediasi gencatan senjata, WNI di Chanthaburi dan Trat diminta waspada. (Ist)

PURWAKARTA ONLINE - Konflik bersenjata antara Thailand dan Kamboja terus memburuk hingga memasuki hari kelima.

Pertempuran terbuka yang terjadi di sepanjang perbatasan memicu status darurat militer di beberapa provinsi Thailand, terutama Chanthaburi dan Trat, serta memaksa ratusan ribu warga sipil mengungsi.

Situasi ini pun menarik perhatian dunia internasional, termasuk Amerika Serikat, China, dan Malaysia.

Dalam upaya mendesak perdamaian, Presiden AS Donald Trump, Plt Perdana Menteri Thailand Phumtham Wechayachai, dan Perdana Menteri Kamboja.

Baca Juga: Menyentuh Banget! Makna Haru Janda Anak Satu, Ria Ricis Gelar Ultah Moana Bertema Etnik Senilai Rp1 Miliar

Hun Manet dijadwalkan bertemu pada Senin, 28 Juli 2025 pukul 15.00 waktu setempat di Kuala Lumpur, Malaysia.

Pertemuan penting ini akan dimediasi langsung oleh Perdana Menteri Malaysia Datuk Seri Anwar Ibrahim, serta dihadiri delegasi dari China, sekutu strategis kawasan tersebut.

"Mereka perlu menunjukkan niat yang tulus, dan kami akan menilai hal itu dalam pertemuan," ujar Phumtham kepada wartawan saat tiba di Bandara Internasional Suvarnabhumi, dikutip dari Malay Mail.

Di sisi lain, Kamboja menuduh Thailand melancarkan invasi dengan senjata berat sejak 24 Juli 2025.

Baca Juga: Anggota DPRD Purwakarta Dilaporkan atas Dugaan Penipuan Jual Beli Tanah Rp440 Juta

Jubir Kementerian Pertahanan Kamboja, Maly Socheata, menyebut bahwa Thailand menyerang posisi militer Kamboja secara terencana dan melanggar hukum internasional.

Data terkini menyebutkan bahwa sedikitnya 35 orang tewas dan lebih dari 200.000 orang mengungsi.

Dari laporan militer Thailand, 14 warga sipil dan 1 anggota militer tewas, sementara Kamboja melaporkan 5 tentara dan 8 warga sipil meninggal dunia.

Kawasan yang paling terdampak termasuk distrik perbatasan seperti Mueang Chanthaburi, Tha Mai, Makham, Laem Sing, Na Yai Am, dan Khao Saming.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Dadan Hamdani

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X