Indonesian Teranccam! Perang Thailand-Kamboja Memanas, WNI Diimbau Siaga di Perbatasan

photo author
- Minggu, 27 Juli 2025 | 09:55 WIB
KBRI Bangkok imbau WNI siaga usai bentrokan Thailand-Kamboja memanas, ratusan ribu orang mengungsi. ((Instagram/indonesiainbangkok))
KBRI Bangkok imbau WNI siaga usai bentrokan Thailand-Kamboja memanas, ratusan ribu orang mengungsi. ((Instagram/indonesiainbangkok))

PURWAKARTA ONLINE - Situasi di perbatasan Thailand dan Kamboja kian memanas.

Pertempuran yang terjadi sejak akhir pekan lalu telah menewaskan lebih dari 30 orang dan memaksa lebih dari 130.000 warga mengungsi ke wilayah yang lebih aman.

Kondisi ini mendorong Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Bangkok untuk segera mengeluarkan imbauan penting kepada seluruh Warga Negara Indonesia (WNI) yang tinggal di wilayah konflik, khususnya Provinsi Chanthaburi dan Trat, Thailand.

Baca Juga: Terungkap! Ruce Nuenda Dicekik dan Dipukul Kayu, Alasan Cerai yang Menggemparkan di Pengadilan Agama

“Selalu membawa identitas atau tanda pengenal, meningkatkan kewaspadaan, dan memantau perkembangan kondisi keamanan dari sumber-sumber resmi,” tulis pernyataan resmi KBRI Bangkok, Sabtu (26/7/2025), melalui akun Instagram @indonesiainbkk.

Pemerintah Thailand telah menyatakan darurat militer di delapan distrik di Chanthaburi, yakni:

  • Mueang Chanthaburi
  • Tha Mai
  • Makham
  • Laem Sing
  • Kaeng Hang Maew
  • Na Yai Am
  • Khao Khitchakut

Serta satu distrik di Provinsi Trat, yaitu Khao Saming.

Menurut laporan dari media The Nation Thailand, banyak objek wisata ditutup, dan warga yang berada dalam radius 40 km dari perbatasan Kamboja telah direlokasi ke zona aman.

Baca Juga: Bupati Purwakarta Saepul Bahri Binzein Apresiasi Pasar Pasisian Leuweung: Dorong Ekonomi dan Lestarikan Hutan

Hal ini dilakukan karena adanya dugaan bahwa pasukan Kamboja telah menerobos tiga titik perbatasan menggunakan senjata berat.

Sementara itu, Otoritas Penerbangan Sipil Thailand (CAAT) mengimbau penumpang untuk memantau informasi penerbangan, karena sejumlah maskapai melakukan penyesuaian jadwal dan armada untuk mengakomodasi lonjakan penumpang yang pulang ke Thailand.

Hingga kini, Thailand melaporkan sedikitnya 7 tentara dan 13 warga sipil tewas. Sementara dari pihak Kamboja, 5 tentara dan 8 warga sipil dinyatakan meninggal dunia.

Maly Socheata, Juru Bicara Kementerian Pertahanan Kamboja, mengatakan kepada Khmer Times, “Pasukan kami hanya merespons serangan dari pihak Thailand. Kami tidak ingin perang, tapi kami juga tidak akan tinggal diam.”

Baca Juga: Jokowi Sindir Polemik Ijazah saat Reuni Fakultas Kehutanan UGM, Alumni Kompak Bersuara

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Dadan Hamdani

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X