Waduk Jatiluhur Purwakarta Tercemar, KKP: Pembudidaya Harus Segera Panen Total!

photo author
- Senin, 10 Februari 2025 | 17:26 WIB
KKP imbau pembudidaya di Waduk Jatiluhur segera lakukan panen total setelah kematian massal ikan mencapai 100 ton. Baca penyebab dan solusi yang ditawarkan KKP di sini! (Istimewa)
KKP imbau pembudidaya di Waduk Jatiluhur segera lakukan panen total setelah kematian massal ikan mencapai 100 ton. Baca penyebab dan solusi yang ditawarkan KKP di sini! (Istimewa)

PURWAKARTA ONLINE, Jakarta – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengimbau pembudidaya ikan di Waduk Jatiluhur untuk segera melakukan panen total menyusul kematian massal ikan yang mencapai 100 ton.

Fenomena ini dipicu oleh cuaca ekstrem dan kelebihan kapasitas Keramba Jaring Apung (KJA), yang menyebabkan penurunan drastis pasokan oksigen di perairan.

"Kami telah mengingatkan pembudidaya tentang tanda-tanda cuaca ekstrem dan risiko upwelling. Namun, banyak yang masih menahan panen dengan harapan ikan bisa tumbuh lebih besar," ujar Direktur Jenderal Perikanan Budi Daya, Tb Haeru Rahayu, Senin (10/2/2025).

Haeru menegaskan bahwa KKP telah memberikan rekomendasi teknis untuk mencegah kematian massal, termasuk pembatasan jumlah KJA dan periode budidaya yang sesuai.

Baca Juga: Penonton Sepi! Abidzar & Umi Pipik Tanggapi Keras Seruan Boikot Film 'A Business Proposal'

"Sayangnya, imbauan ini sering diabaikan," tambahnya.

Direktur Ikan Air Tawar, Ujang Komarudin, menyebutkan bahwa kematian massal terjadi di dua lokasi utama, yaitu Kampung Pasir Kole dan Kampung Citerbang.

"Mayoritas ikan yang mati adalah ikan mas, dengan asumsi harga Rp 22 ribu per kilogram. Total kerugian mencapai Rp 2,2 miliar," jelas Ujang.

Ujang mengimbau pembudidaya untuk tidak mengambil risiko dengan menahan panen.

Baca Juga: Ikan Mati Massal di Waduk Jatiluhur Purwakarta Capai 100 Ton, Kementerian KKP: Fenomena Tahunan, Seharusnya Bisa Dicegah!

"Ikan mas sangat bergantung pada kestabilan oksigen terlarut. Jika kondisi air tidak mendukung, risiko kematian massal sangat tinggi," ujarnya.

KKP juga merekomendasikan agar aktivitas budidaya di Waduk Jatiluhur dihentikan sementara hingga kondisi perairan pulih.

"Segera angkat ikan yang mati dan kubur untuk mencegah pencemaran lebih lanjut," pesan Ujang.

Fenomena ini menjadi pelajaran berharga bagi pembudidaya dan pemerintah.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Enjang Sugianto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X