Ikan Mati Massal di Waduk Jatiluhur Purwakarta Capai 100 Ton, Kementerian KKP: Fenomena Tahunan, Seharusnya Bisa Dicegah!

photo author
- Senin, 10 Februari 2025 | 16:36 WIB
Ikan mati massal di Waduk Jatiluhur Purwakarta capai 100 ton, kerugian Rp2,2 miliar. KKP sebut akibat cuaca ekstrem dan kelebihan kapasitas Keramba Jaring Apung (KJA), Senin (10/2/2025). Baca selengkapnya! (Istimewa)
Ikan mati massal di Waduk Jatiluhur Purwakarta capai 100 ton, kerugian Rp2,2 miliar. KKP sebut akibat cuaca ekstrem dan kelebihan kapasitas Keramba Jaring Apung (KJA), Senin (10/2/2025). Baca selengkapnya! (Istimewa)

PURWAKARTA ONLINE, Jakarta – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bergerak cepat menanggapi laporan kematian massal ikan di Waduk Jatiluhur, Jawa Barat.

Fenomena ini telah menyebabkan kematian sekitar 100 ton ikan, terutama ikan mas, dengan kerugian diperkirakan mencapai Rp 2,2 miliar.

Direktur Jenderal Perikanan Budi Daya, Tb Haeru Rahayu, menjelaskan bahwa kematian massal ini merupakan fenomena alam tahunan yang dipicu oleh cuaca ekstrem.

"Cuaca ekstrem menyebabkan penurunan massa air dan memicu upwelling, yang mengurangi pasokan oksigen secara drastis," ujar Haeru dalam keterangan tertulis, Senin (10/2/2025).

Baca Juga: Bojan Hodak Waspadai Motivasi Tinggi PSIS Semarang

Selain faktor alam, Haeru menyoroti penggunaan Keramba Jaring Apung (KJA) yang melebihi kapasitas.

"KJA yang tidak sesuai standar dan melebihi daya dukung perairan turut memperparah kondisi ini," tambahnya.

KKP telah mengimbau pembudidaya untuk mematuhi aturan penggunaan KJA dan melakukan panen lebih awal guna menghindari risiko kematian massal.

Direktur Ikan Air Tawar, Ujang Komarudin, menambahkan bahwa mayoritas pembudidaya sebenarnya telah mengetahui risiko cuaca ekstrem.

Baca Juga: Boikot Massal! Kontroversi Abidzar Al-Ghifari Bikin Film A Business Proposal Babak Belur di Box Office, Begini Ungkapnya

"Namun, banyak yang masih menahan panen dengan harapan ikan bisa mencapai ukuran lebih besar. Ini yang membuat mereka rugi besar," ujar Ujang.

KKP telah menurunkan tim untuk memantau kondisi Waduk Jatiluhur dan memberikan rekomendasi sementara agar aktivitas budidaya dihentikan hingga cuaca kembali normal.

"Kami imbau pembudidaya untuk segera mengangkat ikan yang mati dan menguburnya agar tidak mencemari perairan," kata Ujang.

Fenomena ini menjadi pengingat bagi semua pihak untuk lebih serius dalam mengelola perairan umum.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Enjang Sugianto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X