Habib Luthfi Dilengserkan dari JATMAN? PBNU Diduga Lakukan Kudeta, Inilah Fakta Sebenarnya!

photo author
- Kamis, 12 September 2024 | 21:05 WIB
Habib Luthfi bin Yahya. JATMAN yang ia pimpin telah habis masa khidmat, sejumlah kyai usul ke PBNU segera muktamar  (ISTIMEWA)
Habib Luthfi bin Yahya. JATMAN yang ia pimpin telah habis masa khidmat, sejumlah kyai usul ke PBNU segera muktamar (ISTIMEWA)

Menurutnya, ini bukanlah bentuk perlawanan terhadap Habib Luthfi, melainkan cara untuk memastikan JATMAN tetap sejalan dengan Khittah Nahdlatul Ulama dan visi para pendiri organisasi.

Masa Depan JATMAN di Bawah PBNU

Meski polemik ini terus bergulir, satu hal yang jelas adalah bahwa JATMAN harus tetap kembali kepada Khittah sebagai bagian dari NU.

Hal ini penting agar JATMAN tidak kehilangan arah dan tetap sesuai dengan tujuan pendiriannya sebagai organisasi yang menyalurkan aspirasi thoriqoh.

Baca Juga: Bobotoh Dukung Full Pertandingan Persib, Marc Klok Fokus Hadapi PSIS di SJH

Kyai Hamdani juga menekankan pentingnya JATMAN untuk segera melaksanakan muktamar guna memilih kepengurusan baru.

Hingga saat ini, belum ada surat resmi dari PBNU yang memberikan arahan terkait pelaksanaan muktamar, meski sudah lebih dari satu tahun berlalu sejak masa khidmat terakhir berakhir.

Sebagai Banom Nahdlatul Ulama, JATMAN memiliki tanggung jawab besar untuk menjaga harmoni di kalangan Nahdliyin.

Regenerasi kepemimpinan di JATMAN bukanlah bentuk perlawanan terhadap Habib Luthfi, tetapi sebuah langkah yang wajar dalam dinamika organisasi besar seperti JATMAN, yang diharapkan terus berkembang seiring dengan perubahan zaman.

Baca Juga: Fokus Hadapi PSIS, Persib Bandung Ajak Semua Bobotoh, Incar Kemenangan di Si Jalak Harupat

Polemik antara Habib Luthfi dan PBNU terkait JATMAN ini diharapkan dapat segera menemukan titik terang melalui muktamar yang akan datang.

Sebagai bagian dari keluarga besar NU, JATMAN memiliki tanggung jawab untuk tetap berpegang teguh pada Khittah dan patuh kepada PBNU.

Bagaimanapun juga, regenerasi adalah kunci untuk memastikan keberlanjutan organisasi, dan ini harus dipahami sebagai bagian dari proses demokrasi internal yang sehat dalam organisasi sebesar Nahdlatul Ulama.***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Enjang Sugianto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X