PCNU Purwakarta Kecam Presidium MLB PBNU!

photo author
- Kamis, 12 September 2024 | 11:33 WIB
Pertemuan pengurus Nahdlatul Ulama tingkat kabupaten/kota di Jawa Barat. (Dok. NU)
Pertemuan pengurus Nahdlatul Ulama tingkat kabupaten/kota di Jawa Barat. (Dok. NU)

PURWAKARTA ONLINE - Konsolidasi gerakan Presidium Muktamar Luar Biasa (MLB) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yang digelar di salah satu hotel di Cirebon memancing respons keras dari Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Purwakarta. PCNU Purwakarta menilai pertemuan tersebut tidak hanya tidak sah, tetapi juga bertentangan dengan nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh organisasi Nahdlatul Ulama.

PCNU Purwakarta dengan tegas menyampaikan beberapa poin penting terkait pertemuan tersebut. Mereka menilai bahwa inisiatif MLB ini tidak mendapat restu dari para sesepuh di Cirebon sendiri. Meskipun MLB diatur dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) NU, PCNU Purwakarta mengingatkan bahwa perhelatan ini hanya pernah terjadi sekali, itu pun di bawah tekanan rezim Orde Baru. Artinya, mekanisme ini adalah langkah luar biasa yang seharusnya tidak digunakan sembarangan.

Dasar Gerakan MLB NU 

Menurut PCNU Purwakarta, dugaan pelanggaran yang disangkakan oleh Presidium MLB kepada PBNU tidak cukup kuat untuk menjadi dasar diadakannya MLB. Mereka menegaskan bahwa MLB hanya boleh dilakukan dalam situasi yang sangat mendesak, bukan untuk menggantikan kepemimpinan PBNU secara sepihak. Adanya pengakuan oleh oknum-oknum yang mengklaim kepengurusan NU di berbagai daerah juga dianggap sebagai tindakan tidak bertanggung jawab yang berpotensi memecah belah organisasi.

PCNU Purwakarta, bersama dengan sejumlah PCNU lain di wilayah Jawa Barat, mengambil sikap tegas untuk menolak MLB ini. Mereka mendesak agar wacana tersebut dihentikan demi menjaga stabilitas organisasi dan menghindari kepentingan kelompok tertentu yang berusaha memanfaatkan NU.

Seruan untuk Nahdliyyin dan Muharik

Dalam pernyataannya, PCNU Purwakarta menghimbau kepada seluruh Nahdliyyin, terutama para penggerak (muharikin) NU, untuk tetap berpegang pada nilai-nilai dasar gerakan Nahdlatul Ulama. Hal ini dilakukan agar mereka tidak terjebak dalam permainan politik yang bisa merusak khittah perjuangan NU. Mereka juga meminta agar gerakan dan wacana MLB ini dihentikan karena telah mengganggu tugas-tugas pengurus NU di semua level.

Lebih lanjut, PCNU Purwakarta mengajak pihak-pihak yang merasa tidak puas dengan kinerja PBNU untuk menyampaikan keluhan mereka di forum yang lebih bermartabat dan legal. Mereka menegaskan bahwa tindakan-tindakan yang mengarah pada perpecahan hanya akan merugikan organisasi dan merusak persatuan Nahdliyyin.

Dukungan dari PCNU Jawa Barat

Pernyataan sikap PCNU Purwakarta ini bukan berdiri sendiri. Sejumlah PCNU di Jawa Barat, termasuk dari Kabupaten Indramayu, Kota Cirebon, Kabupaten Kuningan, Kabupaten Subang, Kabupaten Sumedang, Kabupaten Bogor, dan Kabupaten Majalengka, turut mendukung kecaman terhadap gerakan MLB ini. Penolakan ini juga diketahui dan disetujui oleh Ketua PWNU Jawa Barat, KH Juhadi Muhammad.

Dengan adanya dukungan yang solid dari berbagai PCNU di Jawa Barat, gerakan Presidium MLB PBNU diharapkan segera menghentikan aksinya. Para pengurus daerah ini menegaskan bahwa mereka akan terus menjaga soliditas dan persatuan organisasi di tengah tantangan yang ada, tanpa tergoda oleh wacana-wacana yang hanya merugikan NU sebagai organisasi keagamaan terbesar di Indonesia.

PCNU Purwakarta bersama dengan PCNU lainnya di Jawa Barat telah menyampaikan sikap tegas menolak MLB yang dinilai tidak sah dan berpotensi merusak persatuan NU. Dalam menghadapi tantangan ini, mereka menyerukan kepada seluruh Nahdliyyin untuk tetap berpegang teguh pada nilai-nilai keorganisasian yang selama ini menjadi fondasi Nahdlatul Ulama. Di saat yang sama, mereka mengingatkan agar segala bentuk ketidakpuasan disampaikan melalui jalur yang sah dan bermartabat.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Enjang Sugianto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Profil KH. Abdul Halim Majalengka

Senin, 14 April 2025 | 07:45 WIB
X