Guru Gembul Tawarkan Solusi Ini di Depan Rabithah Alawiyah!

photo author
- Rabu, 11 September 2024 | 18:10 WIB
Guru Gembul debat nasab di Rabithah Alawiyah. Minggu 8 September 2024 (Yt. Guru Gembul)
Guru Gembul debat nasab di Rabithah Alawiyah. Minggu 8 September 2024 (Yt. Guru Gembul)

PURWAKARTA ONLINE, Jakarta — Debat panjang seputar polemik nasab Habib Ba'alawi kembali memanas, namun kali ini diwarnai dengan kehadiran seorang tokoh kontroversial, Guru Gembul.

Dalam sebuah forum di Rabithah Alawiyah, Jakarta, yang disiarkan di kanal YouTube-nya, Guru Gembul mengemukakan pandangan yang mengejutkan sekaligus menawarkan solusi untuk meredam konflik yang telah bertahan lebih dari satu tahun ini.

Guru Gembul mendapatkan kesempatan berbicara pertama selama 30 menit dalam forum debat tersebut.

Ia dengan lantang menegaskan bahwa polemik seputar nasab Habib Ba'alawi bukan hanya tentang kajian akademik semata, tetapi juga tentang perilaku sebagian oknum dari kalangan habib.

Menurutnya, permasalahan ini telah memicu keresahan di kalangan masyarakat Islam Indonesia.

Baca Juga: PAFI Gunung Kidul, Optimalkan Derajat Kesehatan Masyarakat dengan Edukasi dan Layanan Farmasi Berkualitas

Tesis yang Mengguncang

Polemik ini dimulai ketika KH Imaduddin Utsman Al-Bantanie mengeluarkan sebuah tesis yang menyatakan bahwa nasab para habib dari klan Ba'alawi terputus dari Nabi Muhammad SAW.

Tesis tersebut langsung menjadi topik hangat di Indonesia, terutama karena selama ini masyarakat memegang keyakinan kuat bahwa para habib adalah keturunan langsung dari Rasulullah SAW.

Tesis tersebut tidak hanya menggemparkan masyarakat Indonesia, tetapi juga menarik perhatian negara-negara dengan mayoritas penduduk Muslim lainnya.

Bagi banyak orang, pengungkapan ini terasa seperti menggoreskan luka pada kehormatan para habib yang selama ini dihormati dan dijunjung tinggi.

Baca Juga: Download Tesis Kyai Imad PDF: Mengungkap Polemik Nasab Baalawi yang Kontroversial

Perilaku Oknum Habib

Namun, Guru Gembul menegaskan bahwa polemik ini lebih dari sekadar kajian akademik tentang nasab.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Enjang Sugianto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X