Hama Tikus Mirip Preman, Petugas POPT: Satu Mati, Teman-temannya Ngamuk!

photo author
- Jumat, 13 Juni 2025 | 15:00 WIB
Ilustrasi hama tikus menyerang tanaman padi. Hama tikus di Kecamatan Kiarapedes memang tak signifikan, tapi karakternya mirip preman! Petani harus tetap waspada. (Foto: RRI)
Ilustrasi hama tikus menyerang tanaman padi. Hama tikus di Kecamatan Kiarapedes memang tak signifikan, tapi karakternya mirip preman! Petani harus tetap waspada. (Foto: RRI)

PURWAKARTA ONLINEHama tikus di wilayah pegunungan Kecamatan Kiarapedes, Kabupaten Purwakarta, memang tidak begitu signifikan dibandingkan daerah sawah di utara Pulau Jawa seperti Cikarang Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

Namun, karakter unik dari hama ini tetap membuat petani dan petugas lapangan waspada.

Petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) Kecamatan Kiarapedes, Hafid Adnan, mengungkapkan pengalamannya saat bertugas di Cikarang, Kabupaten Bekasi.

Ia menyebut hama tikus sebagai "preman sawah" karena tingkahnya yang tidak terduga.

“Satu mati, temannya nyerang lebih ganas. Tikus itu seperti preman!” ujar Hafid saat ditemui Tim PURWAKARTA ONLINE, Jumat (13/6/2025).

Baca Juga: Breaking News: Kadis Perikanan Purwakarta Siti Ida Hamidah Ditahan Terkait Kasus Dugaan Korupsi

Meski wilayah Kiarapedes berada di pegunungan dengan suhu lebih rendah dan petak sawah yang kecil-kecil, serangan tikus tetap terjadi, seperti di Desa Ciracas dan Desa Mekarjaya.

Menurut Hafid, pengendalian tikus dengan racun justru bisa memicu serangan yang lebih hebat.

Ia menyarankan metode pengasapan (empos) sebagai langkah yang lebih efektif, tergantung pada usia tanaman padi.

Ubinan: Hasil Memuaskan di Daerah Pegunungan

Kegiatan Ubinan di Kecamatan Kiarapedes (3/6/2025) capai 5,4 kg per petak, Koordinator Penyuluh Pertanian nilai Hasil cukup memuaskan.
Kegiatan Ubinan di Kecamatan Kiarapedes (3/6/2025) capai 5,4 kg per petak, Koordinator Penyuluh Pertanian nilai Hasil cukup memuaskan. (Dok. BPP Garokgek Kecamatan Kiarapedes)

Pada kegiatan ubinan yang dilaksanakan pada 3 Juni 2025 di Kelompok Tani Subur, Desa Ciracas, diperoleh hasil rata-rata 5,4 kilogram per petak ubinan.

Kegiatan ini dihadiri oleh Koordinator Penyuluh Pertanian (Kepala BPP Kecamatan Kiarapedes) Nana Sumarna, MP, Kabid Tanaman Pangan Doktor Tatang Sopian, Ph.D., Kepala Desa Ciracas Eman Sulaeman, penyuluh, serta perwakilan KTNA.

Baca Juga: Kenapa Banyak Anak Muda di Purwakarta Ogah Bertani? Ini 5 Alasan Nyatanya

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Enjang Sugianto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X