Publik Geram, Negara Diminta Hadir
Kasus ini memicu gelombang keprihatinan dan kemarahan publik. Banyak pihak menilai bahwa tindakan main hakim sendiri terhadap anak disabilitas merupakan bentuk kegagalan kemanusiaan.
“Ini bukan cuma soal hukum, tapi soal nurani. Anak disabilitas dipukul sampai koma, lalu malah dituduh mencuri. Negara harus hadir,” tegas Asep.
Keluarga kini hanya berharap R segera sadar dan mendapatkan keadilan.
“Kami tidak menuntut banyak. Kami cuma mau kebenaran,” ujar Pesta lirih.***
Artikel Terkait
BLT DD Tiba di Rumah Enur: Kisah Inspiratif Disabilitas Penerima Manfaat di Desa Sumbersari, Purwakarta
KPU Purwakarta Pastikan Hak Pilih Bagi Penyandang Disabilitas, Tak Terkecuali Disabilitas Mental
Kreatif, Inovasi Mahasiswa Semarang: Kaki Palsu Silikon, Solusi Baru untuk Disabilitas
Pilkada 2024 Purwakarta: Pantarlih Sasar Warga Disabilitas untuk Coklit Data Pemilih
PCNU Purwakarta dan Kemendes: Sinergi untuk Mewujudkan Desa Inklusi dan Peduli Disabilitas di Kabupaten Purwakarta
Meriah! Ratusan Disabilitas Ikut Jalan Santai HUT Kejaksaan RI ke-80 di Purwakarta
HUT Kejaksaan RI ke-80, Kejari Purwakarta Gelar Donor Darah dan Bakti Sosial Bersama Disabilitas
Disabilitas Purwakarta Koma Usai Dihakimi Massa di Karawang, Kini Justru Dituduh Mencuri
Kasus Anak Disabilitas Dihakimi Massa di Karawang Picu Gelombang Kecaman
Disabilitas Purwakarta Koma, Pemerintah Diminta Tegas Usut Kasus Penghakiman Massa Karawang