Banjir Bandang Terjang Wisata Guci Tegal, Kolam Air Panas dan Jembatan Dilaporkan Hanyut

photo author
- Minggu, 21 Desember 2025 | 11:40 WIB
Banjir bandang menerjang kawasan wisata Guci Tegal. Kolam air panas, jembatan, dan pipa rusak. BNPB pastikan nihil korban jiwa. (Dok. Istimewa)
Banjir bandang menerjang kawasan wisata Guci Tegal. Kolam air panas, jembatan, dan pipa rusak. BNPB pastikan nihil korban jiwa. (Dok. Istimewa)

PURWAKARTA ONLINE - Banjir bandang menerjang kawasan wisata pemandian air panas Guci, Kecamatan Bumijawa, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, pada Sabtu (20/12/2025) sore. Peristiwa ini terjadi sekitar pukul 16.30 WIB, saat hujan deras mengguyur wilayah hulu dalam durasi cukup lama.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memastikan, meski kerusakan terjadi cukup serius, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Namun, sejumlah fasilitas utama di objek wisata andalan Kabupaten Tegal itu dilaporkan rusak dan bahkan hanyut terbawa arus.

Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto mengungkapkan, banjir bandang dipicu oleh meluapnya aliran sungai akibat hujan berintensitas tinggi yang berlangsung lama. Luapan air kemudian menerjang area wisata Guci yang berada di kawasan lereng Gunung Slamet.

“Kolam air panas Pancuran 13 RB tergerus banjir, 13 jembatan RB hilang, dan beberapa pipa aliran air hanyut terbawa arus,” kata Suharyanto dalam keterangannya, Minggu (21/12/2025).

Material banjir berupa lumpur, pasir, dan batu juga dilaporkan menutup sebagian area wisata. Air berwarna cokelat pekat tampak mengalir deras melewati jalur yang biasanya dipadati wisatawan, terutama saat akhir pekan dan musim liburan.

Pasca kejadian, kawasan Wisata Guci ditutup sementara demi alasan keselamatan. Area Pancuran 13 menjadi salah satu titik yang dinyatakan rawan dan masih menunggu proses pendataan serta pembersihan lanjutan oleh petugas.

“Korban jiwa nihil. Aliran Sungai Gung saat ini terpantau sudah surut dan kondisi relatif normal. Namun lokasi masih rawan,” ujar Suharyanto.

BNPB juga mengimbau masyarakat yang tinggal di sepanjang aliran Sungai Gung, mulai dari wilayah Balapulang, Dukuhwaru, Adiwerna hingga kawasan Pantura, agar tetap meningkatkan kewaspadaan, terutama jika hujan deras kembali turun.

Banjir bandang ini menjadi pengingat bahwa kawasan wisata alam tetap memiliki risiko tinggi, terutama saat cuaca ekstrem. Pemerintah daerah bersama instansi terkait kini fokus pada pendataan kerusakan dan langkah penanganan agar kawasan Guci bisa kembali aman dikunjungi.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Enjang Sugianto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X