Namun, antusiasme ini justru menjadi ironi. Program yang semula digagas untuk menertibkan siswa nakal, malah berubah menjadi semacam pelatihan favorit bagi mereka yang ingin lebih disiplin.
KDM pun mengakui bahwa banyak masalah siswa sebenarnya bisa diselesaikan di rumah, tanpa harus sampai masuk barak.
"Kalau cuma telat atau males karena kebanyakan ikut acara kesenian, itu bisa dibina sama orang tuanya," ujarnya.
Baca Juga: Harley-Davidson Road Glide 131R: Bagger Balap yang Siap Menaklukkan Sirkuit MotoGP
Kini, pertanyaan publik pun menguat: Apakah kebijakan ini gagal total?
Jika siswa yang bermasalah tidak merasa jera dan siswa yang baik malah ingin ikut, maka program ini perlu dievaluasi kembali.
Bukan soal siapa yang ikut, tapi apa sebenarnya tujuan utamanya.
Sebab, dalam dunia pendidikan, pembinaan karakter tak cukup hanya dengan latihan fisik dan kedisiplinan.
Peran keluarga, guru, dan lingkungan juga menentukan arah masa depan siswa.***
Artikel Terkait
13 Tuntutan Massa Aksi di Bandung! Tolak Militerisasi dan Kembalikan TNI ke Barak
39 Siswa Nakal Purwakarta Dikirim ke Barak Militer untuk Dibina
39 Siswa Nakal Purwakarta Dibina di Barak Militer
39 Siswa Bermasalah di Purwakarta Masuk Barak TNI Armed 1 Kostrad, Dapat Pendidikan Disiplin dan Wawasan Kebangsaan
29 Siswa Purwakarta Dikirim ke Barak Militer Rindam Siliwangi, Dilatih TNI Selama 2 Pekan
Tentara Bina Siswa Nakal di Barak Militer Purwakarta, Ini yang Dilakukan
Bagaimana Nasib Siswa Nakal di Barak Militer Purwakarta?
Esti Wijayati Kritik Kebijakan Dedi Mulyadi Soal Siswa Nakal Masuk Barak Militer
Bupati Purwakarta Tantang Verrel Bramasta Turun Langsung ke Barak Militer
Kebijakan KDM Gagal Total? Masukkan Siswa Nakal ke Barak Militer