Negara Rugi Rp193 T, Berapa Kerugian Masyarakat? Korupsi Pertamina Patra Niaga

photo author
- Kamis, 27 Februari 2025 | 10:00 WIB
Kasus korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang Pertamina rugikan negara Rp193,7 triliun. Kerugian masyarakat akibat kenaikan harga dan kualitas BBM yang buruk belum dihitung. (Pertamina)
Kasus korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang Pertamina rugikan negara Rp193,7 triliun. Kerugian masyarakat akibat kenaikan harga dan kualitas BBM yang buruk belum dihitung. (Pertamina)

PURWAKARTA ONLINE, Jakarta - Kasus korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang Pertamina yang melibatkan sejumlah petinggi perusahaan dan pihak swasta telah menimbulkan kerugian negara mencapai Rp193,7 triliun.

Namun, pertanyaan besar yang masih menggantung adalah, berapa kerugian yang ditanggung masyarakat akibat kasus ini?

Apakah kerugian tersebut sudah dihitung dengan jelas?

Baca Juga: Intan Riyani Ditahan, Kasus Korupsi Dinas Peternakan dan Perikanan Purwakarta Terungkap

Kejaksaan Agung (Kejagung) mengungkapkan bahwa kasus ini bermula dari keluhan masyarakat terkait kualitas BBM yang buruk dan kenaikan harga yang signifikan.

Keluhan tersebut kemudian ditindaklanjuti dengan penyelidikan yang menghasilkan penetapan tujuh tersangka, termasuk Direktur Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan, dan sejumlah petinggi lainnya.

Meskipun kerugian negara telah dihitung, dampak langsung terhadap masyarakat masih belum terkuantifikasi.

Baca Juga: Diskon 50% Tambah Daya Listrik! Manfaatkan Promo PLN Ramadan 2025

Kenaikan harga BBM yang terjadi selama periode 2018-2023 telah membebani masyarakat, terutama kalangan menengah ke bawah.

Selain itu, kualitas BBM yang buruk juga berdampak pada performa kendaraan dan biaya perawatan yang lebih tinggi.

Harli Siregar, Kapuspenkum Kejagung, menyatakan bahwa penyelidikan kasus ini telah dilakukan sejak 2024, dengan mengumpulkan berbagai bukti dan keterangan ahli.

Baca Juga: Danantara Diresmikan, NU dan Muhammadiyah Diminta Jadi Pengawas Investasi Negara

Namun, fokus utama masih pada kerugian negara, sementara kerugian masyarakat seolah terabaikan.

Hal ini menimbulkan pertanyaan, apakah kerugian masyarakat akan dihitung dan apakah ada kompensasi yang akan diberikan?

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Enjang Sugianto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X