Ahok Diperiksa KPK Terkait Kasus Pengadaan LNG PT Pertamina, Apa Peranannya?

PURWAKARTA ONLINE - Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), mantan Komisaris Utama PT Pertamina, baru-baru ini menjalani pemeriksaan di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta.

Pemeriksaan yang berlangsung sekitar satu jam ini terkait dengan kasus dugaan korupsi pengadaan Liquefied Natural Gas (LNG) di PT Pertamina yang terjadi antara 2011 hingga 2021.

Pemeriksaan Singkat Ahok: Mengonfirmasi Keterangan Sebelumnya

Ahok tiba di KPK pada Kamis (9/1) sekitar pukul 11.14 WIB. Setelah menjalani pemeriksaan, Ahok mengungkapkan bahwa proses tersebut berlangsung cukup cepat, karena hanya sebatas konfirmasi keterangan yang sudah pernah disampaikan sebelumnya.

Baca Juga: Abidzar Al-Ghifari dan Ariel Tatum Siap Curi Perhatian di A Business Proposal

"Kan kita sudah pernah diperiksa, makanya tadi lebih cepat karena nulis-nulis yang biodata sudah enggak perlu, sudah ada semua. Tinggal mengonfirmasi saja," jelas Ahok.

Kasus Korupsi LNG PT Pertamina

Kasus ini mencuat seiring dengan dugaan tindak pidana korupsi dalam pengadaan LNG di PT Pertamina antara tahun 2011 hingga 2021.

Meskipun Ahok sempat menjabat sebagai Komisaris Utama PT Pertamina pada periode 2015-2019, ia menegaskan bahwa kontrak LNG sudah terjadi sebelum dirinya bergabung. "Kan sudah terjadi kontraknya sebelum saya masuk. Nah, ini pas ketemunya ini di Januari 2020," ujar Ahok menanggapi materi pemeriksaannya.

Penyidikan ini merupakan pengembangan dari dugaan korupsi yang melibatkan sejumlah pihak internal PT Pertamina, termasuk Direktur Gas PT Pertamina periode 2012-2014 Hari Karyuliarto dan Senior Vice President Gas & Power PT Pertamina Yenni Andayani, yang telah ditetapkan sebagai tersangka.

Baca Juga: Asmara Gen Z Episode 40, Cinta Segitiga yang Memanas!

Ahok Tidak Terlibat Langsung, Fokus pada Temuan Waktu Menjabat

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini juga mengungkapkan bahwa meskipun ia tidak terlibat langsung dalam pengadaan LNG, ia ikut menemukan masalah tersebut saat menjabat sebagai Komisaris Utama.

Ahok juga mengaku telah "lupa" rincian terkait dengan masalah LNG, namun ia menekankan bahwa penemuan kasus ini penting bagi transparansi dan integritas Pertamina.