DIBALIK BULAN SOFAR DAN TRADISINYA

photo author
- Jumat, 9 September 2022 | 09:10 WIB
Asal muasal Bulan Sofar dan Tradisinya (Dadang Saputra)
Asal muasal Bulan Sofar dan Tradisinya (Dadang Saputra)

Penularan hanyalah sebuah sarana berjalannya takdir Allah. Namun, walaupun keseluruhannya kembali kepada Allah, bukan semata-mata sebab penularan, manusia tetap diwajibkan untuk ikhtiar dan berusaha agar terhindar dari segala musibah.

Baca Juga: FKDT Kiarapedes Terus Bekerja Keras agar Guru Diniyah Mendapatkan BOP!

Dalam kesempatan yang lain Rasulullah bersabda: “Janganlah unta yang sakit didatangkan pada unta yang sehat”. 


Jadi ikhtiar harus tetap dilakukan itu adalah prinsip idiologi as'ariyah maturidiyah, baik ikhtiar secara lahir maupun bathin, seperti halnya masyarakat yang faham Ahlussunnah waljamaah An-Nahdliyah.

Mereka gemar melaksanakan tradisi dalam bentuk ikhtiar tolak bala setiap akhir bulan sofar dengan melaksanakan sholat daf'ul bala dan memperbanyak do'a dan dzikir dengan harapan dilindungi dari segala marabahaya.

Hal ini tentu saja baik dan dianjurkan, karena hakikatnya apapun yang telah terjadi dan yang akan terjadi itu tak lepas dari qodo dan qodar yang diaplikasikan dengan tanjiji hadist dari soluhi qodimNya Allah SWT.

Baca Juga: Taher, aktivis senior NU di Kiarapedes beri masukan untuk MWC Nahdlatul Ulama Kiarapedes

Maka dari itu mari kita isi bulan sofar ini dengan segala amal kebaikan, semoga kita diberi kebaikan sepanjang hari, bulan dan tahun dimanapun dan kapanpun berada.
         ...............اللهم سلمنا من افة الدنيا والاخرة وفتنتهما

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Dadan Hamdani

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Profil KH. Abdul Halim Majalengka

Senin, 14 April 2025 | 07:45 WIB
X