Dalil tahlilan berdasarkan hadist

photo author
- Jumat, 12 Agustus 2022 | 22:26 WIB
Dalil tahlilan
Dalil tahlilan

purwakarta Online - Dalam artikel ini akan membahas dalil tahlilan. Secara bahasa tahlilan berakar dari kata hallala (هَلَّلَ) yuhallilu ( يُهَلِّلُ ) tahlilan ( تَهْلِيْلاً ) artinya adalah membaca “Laila illallah.”

Sebelum membahas dalil tahlilan kita akan ulas dulu sejarahnya. Istilah ini merujuk pada sebuah tradisi membaca kalimat dan doa-doa tertentu yang diambil dari ayat Al-Qur’an, dengan harapan pahalanya dihadiahkan untuk orang yang meninggal dunia.

Tahlilan biasanya dilakukan selama 7 hari dari meninggalnya seseorang, kemudian hari ke-40, 100, dan pada hari ke-1.000-nya. Apakah dalil tahlilan menyebutkan angka-angka tersebut?

Begitu juga tahlilan sering dilakukan secara rutin pada malam Jum’at dan malam-malam tertentu lainnya.

Bacaan aAyat-Ayat Al-Qur’an yang dihadiahkan untuk mayit menurut pendapat mayoritas Ulama boleh, dan pahalanya bisa sampai kepada mayit tersebut.

Berdasarkan beberapa dalil, diantaranya hadits yang diriwayatkan oleh Abu Dawud dan lainnya;

عَنْ سَيِّدِنَا مَعْقَلْ بِنْ يَسَارْ رَضِيَ الله عَنْهُ اَنَّ رَسُولَ الله صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّم قَالَ : يس قَلْبُ اْلقُرْانْ لاَ يَقرَؤُهَا رَجُلٌ يُرِيْدُ اللهَ وَالدَّارَ اْلاَخِرَة اِلاَّ غَفَرَ اللهُ لَهُ اِقْرَؤُهَا عَلَى مَوْتَاكُمْ )رَوَاهُ اَبُوْ دَاوُدْ, اِبْنُ مَاجَهْ, اَلنِّسَائِى, اَحْمَدْ, اَلْحَكِيْم, اَلْبَغَوِىْ, اِبْنُ اَبِىْ شَيْبَةْ, اَلطَّبْرَانِىْ, اَلْبَيْهَقِىْ, وَابْنُ حِبَانْ

Dari sahabat Ma’qal bin Yasar r.a. bahwa Rasulallah SAW bersabda: Surat Yasin adalah pokok dari Al-Qur’an, tidak dibaca oleh seseorang yang mengharap Ridha Allah kecuali diampuni dosa-dosanya.

Bacakanlah Surat Yasin kepada orang-orang yang meninggal dunia diantara kalian. (H.R. Abu Dawud, dll)

Adapun beberapa Ulama juga berpendapat seperti Imam Syafi’i yang mengatakan bahwa:

وَيُسْتَحَبُّ اَنْ يُقرَاءَ عِندَهُ شيْئٌ مِنَ اْلقرْأن ,وَاِنْ خَتمُوْا اْلقرْأن عِنْدَهُ كَانَ حَسَنًا

Bahwa disunahkan membacakan ayat-ayat Al-Qur’an kepada mayit, dan jika sampai khatam Al-Qur’an maka akan lebih baik.

Imam Nawawi mengatakan dalam kitab Majmu’-nya menerangkan bahwa tidak hanya tahlil dan doa, tetapi juga disunahkan bagi orang yang ziarah kubur untuk membaca ayat-ayat Al-Qur’an, lalu setelahnya diiringi berdoa untuk mayit.

Imam Al-Qurthubi juga memberikan penjelasan, dalil yang dijadikan acuan oleh ulama’ kita tentang sampainya pahala kepada mayit adalah bahwa Rasulallah SAW pernah membelah pelepah kurma untuk ditancapkan di atas kubur dua sahabatnya sembari bersabda, “Semoga ini dapat meringankan keduanya di alam kubur sebelum pelepah ini menjadi kering”.

Imam Al-Qurtubi kemudian berpendapat, jika pelepah kurma saja dapat meringankan beban si mayit, lalu bagaimanakah dengan bacaan-bacaan Al-Qur’an dari sanak saudara dan teman-temannya. Tentu saja bacaan-bacaan Al-Qur’an dan lainnya akan lebih bermanfaat bagi si mayit.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Dadan Hamdani

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Profil KH. Abdul Halim Majalengka

Senin, 14 April 2025 | 07:45 WIB
X