Demo di Polres Karawang, Ahmad Ruchyat: Wajah Pelaku Sudah Tersebar, Kenapa Polisi Diam Saja?

photo author
- Rabu, 14 Agustus 2024 | 08:38 WIB
Nahdliyyin datangi Polres Karawang, menuntut kepolisian untuk menangkap pelaku Persekusi Kyai NU dan Banser. (Ist)
Nahdliyyin datangi Polres Karawang, menuntut kepolisian untuk menangkap pelaku Persekusi Kyai NU dan Banser. (Ist)

Purwakarta Online, Karawang – Kasus persekusi terhadap rombongan Kiai dan Banser Nahdlatul Ulama (NU) di Rengasdengklok, Karawang, Jawa Barat, semakin memanas setelah insiden tersebut mencuri perhatian publik.

Kasus ini menimbulkan kemarahan warga NU yang merasa penanganan oleh kepolisian terlalu lambat.

Ahmad Ruchyat, Koordinator aksi yang juga mantan Ketua PCNU Karawang, menyatakan ketidakpuasan terhadap lambannya penanganan oleh aparat.

Selasa (13/8) sore, Ahmad Ruchyat memimpin demonstrasi besar-besaran di Mapolres Karawang.

Baca Juga: Polres Karawang Dinilai Lamban Tangani Kasus Persekusi Rombongan Kiai dan Banser NU

Demonstrasi ini bertujuan untuk menuntut tindakan tegas terhadap pelaku penyerangan yang diduga merupakan kelompok intoleran.

Menurut Ruchyat, meskipun bukti-bukti seperti wajah pelaku, nomor polisi kendaraan, dan almamater sudah tersedia, pihak kepolisian belum menunjukkan kemajuan signifikan dalam menangkap pelaku.

“Pihak kepolisian terlalu lambat dalam menangani kasus ini. Wajah pelaku sudah tersebar di media sosial, nomor polisi kendaraan juga sudah jelas. Kenapa polisi diam saja?” keluh Ruchyat.

Ia menekankan pentingnya penangkapan pelaku sebagai bentuk tanggung jawab terhadap keluarga besar NU, terutama karena Banser merupakan bagian integral dari organisasi tersebut.

Baca Juga: Akan Kah Jadi El Clásico? Persaingan Panas di Liga 1 2024-2025

Pernyataan Ruchyat didukung oleh Pengurus NU Kabupaten Bekasi yang juga berencana menggelar aksi serupa di Polres Karawang.

Surat resmi yang diterbitkan oleh PCNU Bekasi, dengan nomor Surat: 575/PC/Tanf/A.II/D-12/VIII/2024, menginstruksikan warga Nahdliyyin untuk berkumpul pada Rabu pagi, 14 Agustus 2024, guna menuntut kejelasan dan tindakan hukum terhadap pelaku.

Kapolsek Rengasdengklok, AKP Edi Karyadi, sebelumnya menyebut bahwa peristiwa tersebut merupakan kasus salah sasaran.

Menurutnya, massa pengeroyok mengira bahwa Kiai Imaduddin Utsman berada dalam mobil rombongan yang diserang.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Enjang Sugianto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Profil KH. Abdul Halim Majalengka

Senin, 14 April 2025 | 07:45 WIB
X