Savic Ali: Kunjungan 5 Warga NU ke Israel Lukai Perasaan Nahdliyin, Langgar Sikap Tegas Pro-Palestina

Purwakarta Online - Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Savic Ali, menyatakan penyesalannya atas tindakan lima warga Nahdliyin yang mengunjungi Israel dan bertemu dengan Presiden Israel, Isaac Herzog.

Menurut Savic, kunjungan tersebut sangat disayangkan dan melukai perasaan warga Nahdliyin lainnya.

Klarifikasi dan Potensi Sanksi

Savic menjelaskan bahwa PBNU kemungkinan akan mengklarifikasi terlebih dahulu tujuan kunjungan mereka ke Israel sebelum memutuskan apakah akan memberikan sanksi.

"Tapi yang jelas, keberangkatan mereka sulit diterima karena melukai perasaan warga Nahdliyin. Tidak semestinya warga NU berkunjung ke Israel. Ini tindakan tidak paham geopolitik dan perasaan warga NU," tegasnya.

Baca Juga: Gila, Harapan Penggemar Terhadap Group BABYMONSTER di Penutupan Tur yang Spektakuler

Tidak Atas Nama Organisasi

Savic menegaskan bahwa kunjungan kelima warga NU tersebut tidak mewakili organisasi. PBNU juga belum mengetahui atas dukungan pihak mana mereka berangkat ke Israel.

"Kemungkinan kunjungan mereka atas nama pribadi. Kita tidak tahu tujuannya apa dan siapa yang mensponsorinya. Ini tindakan yang disesalkan," katanya pada Ahad (14/7/2024) malam.

Dampak Terhadap Citra NU

Meskipun kunjungan tersebut dianggap sebagai kunjungan pribadi, para pelakunya dikenal sebagai warga dan aktivis NU, yang menurut Savic, akan memperburuk citra NU di mata publik.

"Sikap PBNU dan Nahdliyin sangat jelas sampai saat ini, yaitu berdiri di sisi Palestina dan mengecam agresi militer Israel," tambahnya.

Baca Juga: Mengejutkan: BABYMONSTER Mempesona Penggemar Global dengan Video Musik FOREVER

Posisi PBNU Terhadap Israel dan Palestina