Konfercab ISNU Purwakarta 2024: Dr. Ramlan Tegaskan NU Harus Berkuasa di Negeri Sendiri!

photo author
- Rabu, 10 Juli 2024 | 11:31 WIB
Dewan Pakar PC ISNU Kabupaten Purwakarta, DR. Ramlan Maulana, M.Hum., memberikan sambutan dalam pembukaan Konfercab ISNU Purwakarta. Rabu, 10 Juli 2024 (Dok. Purwakarta Online)
Dewan Pakar PC ISNU Kabupaten Purwakarta, DR. Ramlan Maulana, M.Hum., memberikan sambutan dalam pembukaan Konfercab ISNU Purwakarta. Rabu, 10 Juli 2024 (Dok. Purwakarta Online)

Purwakarta Online, Ciganea - Rabu, 10 Juli 2024, menjadi hari bersejarah bagi Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Kabupaten Purwakarta. Di Pondok Pesantren Al-Irfan, Ciganea, Kecamatan Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta, Konferensi Pimpinan Cabang (Konfercab) ISNU digelar untuk menentukan kepemimpinan masa khidmat 2024-2029.

Acara dimulai pukul 08.00 WIB dengan pembacaan ratib, Ayat Suci Al-Qur'an, dan shalawat, disusul dengan lagu Indonesia Raya, Mars Syubanul Wathan, dan Mars ISNU. Registrasi peserta sudah dibuka sejak pukul 07.30 WIB.

Konfercab ini dihadiri oleh tokoh-tokoh penting, termasuk Ketua PC ISNU Purwakarta Ahmad Sya'roni, S.H., Ketua PW ISNU Jawa Barat Prof. Dr. Hj. Ulfiah, M.Si, M.C.E., C.P.E., Ketua PCNU Kabupaten Purwakarta KH Ahmad Anwar Nasihin, S.H.I., dan Pj. Bupati Purwakarta Drs. Benny Irwan, M.Si., M.A., diwakili oleh ASDA II yang sekaligus membuka acara secara resmi.

Dalam sambutannya, Dewan Pakar ISNU Dr. Ramlan Maulana, M.Hum., menyoroti pentingnya kapital dalam perjuangan Nahdlatul Ulama di Purwakarta.

"Kaum sarungan kini sudah masuk menjadi kaum teknokrasi," ujarnya.

Menurutnya, ada empat jenis kapital yang harus dimiliki: kapital ekonomi untuk membiayai aktivitas, kapital budaya yang mencakup pendidikan dan ijazah, kemudian kapital Sosial, serta kapital simbolis yang didukung oleh keberadaan Nahdlatul Ulama sebagai induk dari ISNU.

"Kita yang memiliki bangsa ini, namun masih seperti tamu di negara ini," tegas Dr. Ramlan, menyoroti tantangan yang dihadapi oleh kaum Nahdliyin.

Ia menekankan perlunya fasilitas untuk memecah habitus kelas elit, sehingga Nahdlatul Ulama dapat berkuasa di negeri sendiri.

"Anggota dewan nya sudah ada, KPU nya sudah ada, Nahdlatul Ulama sudah saatnya berkuasa di negerinya sendiri," tambahnya.

Sementara itu, Ketua PCNU Purwakarta KH Ahmad Anwar Nasihin, S.H.I., yang akrab disapa Ajengan Anwar Nasihin, menyebut ISNU sebagai badan otonom yang profesional dan mewadahi para intelektual serta cendekiawan.

"Kemajuan Purwakarta tidak mungkin dibangun dengan mengesampingkan pendidikan, di sinilah ISNU berperan," ujarnya.

Ajengan Anwar juga mengungkapkan harapannya agar NU melalui ISNU dapat membangun universitas yang berkualitas di Purwakarta.

Ajengan Anwar mengutip KH Hasyim Asy'ari, "tidak boleh tidak, kita harus berkumpul, dan harus berhaul mencari kawan. Karena hidup sendiri, tidak mungkin terwujud cita-cita kita. Maka NU dan banom-banomnya menjadi sangat penting hari ini."

Ia juga menekankan pentingnya kontinuitas perjuangan, "Jangan berbangga diri atas keberhasilan hari ini, karena ada yang sebelumnya berjuang. Saya tidak bisa memimpin NU sekarang jika tidak ada senior-senior yang berjuang sebelumnya."

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Enjang Sugianto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X