Imam Hanafi, Sang Ulama Kaya Raya: Menanggung Biaya Hidup Para Muridnya yang Semangat Belajar!

photo author
- Jumat, 29 Desember 2023 | 12:50 WIB
Ilustrasi. Imam Hanafi. (Buku Imam Abu Hanifa)
Ilustrasi. Imam Hanafi. (Buku Imam Abu Hanifa)

PurwakartaOnline.com - Dalam sejarah keislaman, satu nama yang tak pernah luntur dalam cahaya kebijaksanaan dan kedermawanan adalah Imam Abu Hanifah, seorang ulama besar pendiri Madzhab Hanafi. Lahir pada tahun 80H di Kufah dan meninggal di Baghdad pada tahun 150H, Imam Abu Hanifah memiliki perjalanan hidup yang menarik dan penuh hikmah.

Perjalanan Menimba Ilmu Sang Imam

Imam Abu Hanifah, yang memiliki nama lengkap An-Nu’man bin Tsabit bin Zuwatha, tumbuh dalam keluarga saudagar yang sukses. Meski berasal dari kalangan saudagar, beliau baru memusatkan perhatian pada agama pada masa remaja. Cerita menarik perjalanan beliau dalam menimba ilmu terungkap melalui pengalaman bersama Syaikh Hammad bin Sulaiman.

Dalam sepuluh tahun, Imam Abu Hanifah menimba ilmu dari Syaikh Hammad. Namun, ketika beliau berencana untuk membuat halaqah sendiri, takdir berkata lain. Kematian saudara Syaikh Hammad membawa perubahan dalam hidup Imam Abu Hanifah.

Baca Juga: Rais PBNU Gus Baha Jelaskan Alasan Muslim Harus Kaya

Beliau kemudian dipercayakan untuk menggantikan posisi gurunya, mengajar dan memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang tidak terduga. Kejadian ini mengukuhkan tekad Imam Abu Hanifah untuk tetap setia pada jalan ilmu sepanjang hidupnya.

Saudagar Kaya yang Dermawan

Imam Abu Hanifah tidak hanya dikenal sebagai ulama besar tetapi juga sebagai sosok dermawan. Meskipun seorang saudagar kaya, beliau tidak mencengkram hartanya. Kecenderungan untuk berinfak dan membantu yang membutuhkan menjadi ciri khas beliau.

Beliau bahkan menanggung biaya hidup para muridnya yang bersemangat belajar namun terkendala finansial. Al Mutsanna bin Roja’ memberikan kesaksian tentang kemurahan hati Imam Abu Hanifah yang luar biasa.

Baca Juga: Natal Bersama Pj Bupati Purwakarta: Damai, Kasih, dan Persatuan dalam Kehidupan

Ahli Ibadah yang Teguh

Tidak hanya sebagai ulama dan dermawan, Imam Abu Hanifah juga dikenal sebagai ahli ibadah. Riwayat mencatat bahwa beliau pernah mengkhatamkan Al-Qur’an dalam satu rakaat shalat. Asad bin ‘Amr menyampaikan bahwa Imam Abu Hanifah rutin melaksanakan shalat subuh dengan wudhu yang diambil dari shalat isya selama empat puluh tahun.

Imam Abu Hanifah dan Ilmu Hadits

Meskipun banyak menguasai ilmu hadits, Imam Abu Hanifah tidak tergolong ulama yang banyak meriwayatkan hadits. Kelebihan beliau terletak pada pemilihan hadits yang sahih dan perawinya yang terpercaya. Meski begitu, Imam Abu Hanifah diakui sebagai seorang yang memahami illah-illah hadits, takdil, tarjih, dan tingkatan ke sahannya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Febri Nugrahadi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Profil KH. Abdul Halim Majalengka

Senin, 14 April 2025 | 07:45 WIB
X