Ahmad Anwar Nasihin, Kyai Kampung dari Liung Gunung, Kini Memimpin NU Purwakarta

PurwakartaOnline.com – NU Purwakarta kini dipimpin oleh seorang kyai muda yang memiliki akar kuat tradisional. 

KH Ahmad Anwar Nasihin, SHI, terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Tanfidziyah PC Nahdlatul Ulama Kabupaten Purwakarta dalam Musyawarah Mufakat untuk masa khidmat 2023-2028.

Sidang pleno IV Konferensi Cabang X Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kabupaten Purwakarta di Pondok Pesantren Al-Muhajirin Kampus 3 Citapen, Sukatani, pada Ahad, 17 Desember 2023, menjadi momentum terpilihnya Ahmad Anwar Nasihin. 

Seluruh Ketua MWCNU di 17 Kecamatan dengan mantap memberikan mandat kepadanya.

Baca Juga: Tanggapi Keluhan Masyarakat, Purwakarta Bersihkan Wilayah dari Kebisingan Polusi Suara Knalpot Brong!

Kyai Anwar Nasihin, berasal dari desa Liung Gunung, Plered, mewarisi tanggung jawab mengelola Pondok Pesantren Raudlatut Tarbiyah dari Almarhum Ayahnya. 

Lantas, dengan ketelatenan dan jejaring luas, ia berhasil merancang program untuk mendukung perekonomian pesantren, yang kemudian memperoleh dukungan dari OJK dan lembaga keuangan lainnya.

Meskipun berlatar tradisional, Kyai Anwar dikenal dalam berbagai tingkatan organisasi, terutama di Nahdlatul Ulama. 

Sebelum memimpin NU Kabupaten Purwakarta, ia telah memegang posisi strategis dalam GP Ansor, salah satu Badan Otonom NU tingkat lokal di Plered.

Baca Juga: Link Nonton dan Sinopsis Film 'Merindu Cahaya de Amstel': Kisah Cinta dan Persahabatan dalam Balutan Religi

Tetapi memang, pengalaman Kyai Anwar tidak hanya terbatas di tingkat lokal, namun juga mencakup tingkat provinsi. 

Sebelum terpilih sebagai Ketua Tanfidziyah NU Purwakarta, ia memimpin Majelis Dzikir dan Shalawat Rijalul Ansor tingkat Wilayah Provinsi Jawa Barat.

Dengan karir yang bersinar di berbagai tingkatan, Kyai Ahmad Anwar Nasihin kini membawa visi dan misi yang kuat untuk mengembangkan NU Kabupaten Purwakarta. 

Kiprahnya yang inklusif dan program ekonomi pesantrennya menciptakan harapan baru bagi kemajuan organisasi dan masyarakat setempat.***