Tak seindah di layar... Birokrat vs Orang Kampung

photo author
- Kamis, 12 Mei 2022 | 07:48 WIB
Berbagi (Pixabay)
Berbagi (Pixabay)

Purwakarta Online - Seintelektual apapun, secerdas apapun, kadang rasio kita tidak mampu menyelesaikan soal bagaimana agar telur-telur tidak membusuk.

Senarsis apapun, sesweet apapun, seromantis apapun, kadang kita tidak mampu membagi perasaan kita bagi jutaan rakyat jelata.

Sehumoris apapun, sejenaka apapun, kadang jabatan kita tak mampu membuat mereka yang kekurangan menjadi tersenyum, bahagia, dan dadanya diliputi gelombang harapan.

Baca Juga: Orang Slow Living saat menyetir

Baca Juga: Halal bi halal PGRI Kecamatan Kiarapedes

Searsitek apapun, setinggi apapun pendidikan, kadang tidak mampu merancang skema pergerakan pengabdian kepada jutaan rakyat yang menunggu roadmap indah rancang bangun negara ini di masa yang akan datang.

Kadang kita asyik sendiri membual di hadapan penonton. So sibuk menyusun serangkaian data dan tumpukan semacam empati.

Jangankan skema perubahan hidup dan kualitasnya. Menata, mengorganisir, dan sekedar menyalurkan sembako yang sumbernya dari kantung-kantung mereka pun kita tak becus.

Baca Juga: 5 langkah menuju gaya hidup Slow Living!

Baca Juga: Inilah link download dan nonton KKN di Desa Penari UNCUT resmi

Kalah sama mereka yang hidup di kampung-kampung yang miskin sistem dan pranata birokratis.

Mereka hanya memberi kepada tetangga sebelah. Tugas tetangga sebelahnya ialah tanggung jawab mereka yang di sebelahnya lagi.

Cukup. Kepada kerabat. Kepada saudara. Kepada fakir dan miskin. Berurutan. Sesuai titah Tuhan dalam al-Quran...***

* Ditulis oleh Hasan Sidik, intelektual muda dari kaki Gunung Burangrang bagian utara

Baca Juga: Pakistan brutal, para pria gali kubur, perkosa jenazah seorang gadis!

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Enjang Sugianto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X