Purwakarta Online - Seintelektual apapun, secerdas apapun, kadang rasio kita tidak mampu menyelesaikan soal bagaimana agar telur-telur tidak membusuk.
Senarsis apapun, sesweet apapun, seromantis apapun, kadang kita tidak mampu membagi perasaan kita bagi jutaan rakyat jelata.
Sehumoris apapun, sejenaka apapun, kadang jabatan kita tak mampu membuat mereka yang kekurangan menjadi tersenyum, bahagia, dan dadanya diliputi gelombang harapan.
Baca Juga: Orang Slow Living saat menyetir
Baca Juga: Halal bi halal PGRI Kecamatan Kiarapedes
Searsitek apapun, setinggi apapun pendidikan, kadang tidak mampu merancang skema pergerakan pengabdian kepada jutaan rakyat yang menunggu roadmap indah rancang bangun negara ini di masa yang akan datang.
Kadang kita asyik sendiri membual di hadapan penonton. So sibuk menyusun serangkaian data dan tumpukan semacam empati.
Jangankan skema perubahan hidup dan kualitasnya. Menata, mengorganisir, dan sekedar menyalurkan sembako yang sumbernya dari kantung-kantung mereka pun kita tak becus.
Baca Juga: 5 langkah menuju gaya hidup Slow Living!
Baca Juga: Inilah link download dan nonton KKN di Desa Penari UNCUT resmi
Artikel Terkait
Mau bikin bisnis startup yang sukses? Pertimbangkan 4 hal ini!
Cara membuat kentongan dari bambu
Berani merekayasa arah hidup: Mengubah cara berfikir menjadi lebih positif dan produktif!
Mau Rp3,55 juta? Ikuti Kartu Prakerja Gelombang 28, begini caranya!
Pakistan brutal, para pria gali kubur, perkosa jenazah seorang gadis!
BMKG himbau masyarakat waspadai fenomena gelombang panas!
Inilah link download dan nonton KKN di Desa Penari UNCUT resmi
5 langkah menuju gaya hidup Slow Living!
Halal bi halal PGRI Kecamatan Kiarapedes
Orang Slow Living saat menyetir