PURWAKARTA ONLINE, Semarang - Kasus perundungan di dunia medis kini menghebohkan publik setelah dokter muda PPDS Universitas Diponegoro (Undip), Aulia Risma Lestari, ditemukan meninggal dunia.
Nama dokter senior yang terlibat dalam kasus ini, Prathita Amanda Aryani, mendadak viral dan memicu gelombang opini di media sosial.
Dr. Prathita Amanda Aryani, seorang dokter spesialis bedah yang bekerja di RSUP Dr. Kariadi Semarang, kini menjadi pusat perhatian setelah terlibat dugaan kasus perundungan terhadap juniornya.
Kasus ini mencuat ketika potongan pesan WhatsApp yang diduga dikirim oleh Prathita beredar luas di platform media sosial, menggambarkan perintahnya kepada juniornya untuk memakan lima bungkus nasi padang sebagai bentuk hukuman.
"Nasi Padang 1 utuh, lauk: sayur nangka, telur bulat, ayam pop, jumlah 5 bungkus per orang. Share video kalian lagi makan itu 5 bungkus per orang di sini jam 14.00, Mengerti?" tulis pesan yang diduga berasal dari akun WhatsApp Prathita.
Baca Juga: Purwakarta Hanya Punya 1 Nominator di Anugerah Perkebunan Jabar 2024, Zaenx Jadi Harapan Terakhir!
Pesan lain yang tersebar menunjukkan Prathita memaki mahasiswa PPDS dengan kata-kata kasar seperti "sampah" dan "idiot", yang semakin memperkeruh situasi.
"Sampah kalian. Kerja nggak becus. Your competence are not even half of us! For fuck sake, idiot," tulisnya dalam pesan tersebut.
Sebelumnya, Aulia Risma Lestari ditemukan tewas di kamar kosnya di Semarang, dengan dugaan bunuh diri terkait tekanan yang dialaminya selama menjalani program PPDS.
Kabar ini menambah kesedihan dan keprihatinan di kalangan rekan sejawat dan masyarakat umum.
Laporan resmi dari Universitas Diponegoro menyebutkan bahwa Aulia menderita masalah kesehatan yang berpotensi memengaruhi proses belajarnya.
Baca Juga: Buku Diary Dokter Aulia Risma Lestari Ditemukan, Fakta Baru Ungkap Derita Tersembunyi
Menanggapi tuduhan tersebut, Prathita Amanda Aryani buka suara melalui akun Instagramnya yang kini sudah tidak aktif.