Menkes Kunjungi Ayah Dr. Aulia Risma Lestari Usai Meninggalnya Sang Dokter: Keluarga Tersentak, Spekulasi Mengguncang

photo author
- Senin, 19 Agustus 2024 | 22:05 WIB
Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin, pada 18 Agustus 2024, hadir di RSUD Kardinah untuk menjenguk Moh Fakhruri dan kemudian memfasilitasi rujukan ke RSUP Nasional DR Cipto Mangunkusumo Jakarta. (Ist)
Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin, pada 18 Agustus 2024, hadir di RSUD Kardinah untuk menjenguk Moh Fakhruri dan kemudian memfasilitasi rujukan ke RSUP Nasional DR Cipto Mangunkusumo Jakarta. (Ist)

PURWAKARTA ONLINE, Tegal — Tragedi kematian dokter muda dr. Aulia Risma Lestari, yang ditemukan tewas di kamar kosnya pada 12 Agustus 2024, mengguncang dunia medis dan masyarakat luas.

Duka mendalam melanda keluarga, terutama ayahnya, Moh Fakhruri, yang tak kuasa menahan beban emosional setelah kepergian anaknya.

Moh Fakhruri jatuh sakit dan dirawat di ICU RSUD Kardinah Tegal, usai pemakaman dr. Aulia.

Kunjungan mendadak Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin, pada 18 Agustus 2024, mengungkapkan keprihatinan mendalam pemerintah terhadap tragedi ini.

Budi Gunadi Sadikin hadir di RSUD Kardinah untuk menjenguk Moh Fakhruri dan kemudian memfasilitasi rujukan ke RSUP Nasional DR Cipto Mangunkusumo Jakarta.

"Kami sangat menghargai respons cepat Menteri Kesehatan. Beliau langsung membantu membawa bapak ke rumah sakit yang lebih besar untuk perawatan lebih lanjut," ungkap kuasa hukum keluarga, Susyanto SH MH.

Spekulasi mengenai kematian dr. Aulia Risma, yang diduga bunuh diri, semakin memanas setelah ditemukan buku diary yang mengungkapkan penderitaan mental korban.

Dalam catatan hariannya, Aulia menyatakan beban yang sangat berat dan rasa putus asa yang mendalam.

"Aku sudah berjuang. Aku mohon, maafkan aku yang menyerah," tulisnya pada 5 Juli 2024, mengindikasikan betapa besar tekanan yang ia hadapi selama menjalani program pendidikan dokter spesialis (PPDS) di Universitas Diponegoro.

Baca Juga: Keunggulan Suzuki S-Presso 2024: Desain Modern, Performa Handal, dan Fitur Canggih yang Memikat Pasar Otomotif

Namun, keluarga dr. Aulia menolak spekulasi bunuh diri.

Mereka mengklaim bahwa kematian Aulia disebabkan oleh riwayat penyakit saraf kejepit yang diperburuk oleh kelelahan ekstrem, bukan akibat bunuh diri.

Susyanto SH MH menegaskan, "Kami menolak bahwa almarhumah meninggal karena bunuh diri. Kami percaya ada faktor kesehatan yang turut menyebabkan kematian."

Sementara itu, kasus ini semakin kompleks dengan adanya dugaan perundungan yang mungkin menjadi salah satu penyebab kematian dr. Aulia.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Enjang Sugianto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X