Merek Deodoran Asal Denmark Mundur dari Indonesia, Akui Jadi Korban Black Campaign dan Buzzer

photo author
- Jumat, 8 Agustus 2025 | 15:00 WIB
Perspirex pamit dari Indonesia usai diterpa kampanye hitam dan serangan buzzer. Netizen soroti iklim bisnis. ((Freepik.com))
Perspirex pamit dari Indonesia usai diterpa kampanye hitam dan serangan buzzer. Netizen soroti iklim bisnis. ((Freepik.com))

PURWAKARTA ONLINE - Satu lagi merek global angkat kaki dari Indonesia. Kali ini giliran Perspirex, merek deodoran ternama asal Denmark yang secara resmi mengumumkan penghentian operasionalnya di Tanah Air.

Pengumuman mengejutkan ini disampaikan langsung melalui akun resmi mereka di platform X (sebelumnya Twitter) @perspirex_id pada Senin, 4 Agustus 2025.

Dalam pernyataan resmi yang diunggah, Perspirex menjelaskan bahwa mereka hadir di Indonesia dengan niat memberikan solusi antiperspirant yang terbukti efektif, sekaligus membangun kepercayaan diri masyarakat yang mengandalkan perlindungan dari keringat berlebih.

“Banyak orang merasa lebih percaya diri lewat solusi antiperspirant yang terbukti,” tulis Perspirex.

Baca Juga: Sinopsis Roman Dendam dan Bocoran Episode 8: Tiana dan Barli Hadapi Akhir Konspirasi Besar, Siap-Siap untuk Ending Mengejutkan!

Namun, perjalanan mereka di pasar Indonesia tidak berjalan mulus. Pihak Perspirex mengaku menjadi korban kampanye negatif (black campaign) dan serangan buzzer yang menurut mereka telah merusak citra merek secara sistematis.

“Banyak brand mulai overclaim, beberapa menjatuhkan lewat black campaign. Buzzer digunakan untuk merusak reputasi,” ungkap pernyataan tersebut.

Meski telah melakukan berbagai upaya untuk bertahan, tekanan yang datang bertubi-tubi memaksa perusahaan untuk menyerah.

Perspirex menyebut bahwa realitas di lapangan tidak lagi memungkinkan mereka untuk melanjutkan bisnis.

Baca Juga: BSU untuk Anggota DPRD Purwakarta? Netizen Heboh, Publik Minta Audit dan Investigasi Tuntas!

“Kami tidak bisa lagi melanjutkan perjalanan ini,” lanjut pernyataan mereka dengan nada kecewa.

Langkah mundur ini secara tidak langsung memperlihatkan sisi gelap dari persaingan bisnis di Indonesia yang semakin dipengaruhi oleh opini media sosial dan strategi digital yang tidak selalu etis.

Keputusan mundurnya Perspirex sontak memicu gelombang komentar dari netizen. Beberapa menyatakan kekecewaan karena kehilangan produk yang selama ini mereka anggap efektif.

Namun tidak sedikit pula yang menyoroti praktik persaingan bisnis yang dinilai semakin tidak sehat.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Dadan Hamdani

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X