Reaksi Negara Arab atas Pernyataan Netanyahu tentang Palestina di Arab Saudi

photo author
- Senin, 10 Februari 2025 | 22:15 WIB
Saudi memberikan balasan tajam atas sindiran Trump dan Netanyahu, menyarankan agar Israel dipindahkan ke Alaska, sebagai respons terhadap kebijakan mereka yang dinilai gagal dan memicu ketegangan global. (Foto/Saudia)
Saudi memberikan balasan tajam atas sindiran Trump dan Netanyahu, menyarankan agar Israel dipindahkan ke Alaska, sebagai respons terhadap kebijakan mereka yang dinilai gagal dan memicu ketegangan global. (Foto/Saudia)

PURWAKARTA ONLINE - Pernyataan kontroversial Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, yang mengusulkan bahwa negara Palestina bisa berdiri di wilayah Arab Saudi, memicu reaksi keras dari negara-negara Arab.

Dalam wawancara yang berlangsung pada hari Minggu, Netanyahu mengisyaratkan bahwa Saudi, yang memiliki wilayah luas, bisa menjadi lokasi yang tepat untuk mendirikan negara Palestina.

Namun, pernyataan ini langsung dikecam oleh berbagai pihak, terutama negara-negara Arab yang menegaskan bahwa tanah Palestina hanya dapat ditempati oleh rakyat Palestina.

Netanyahu Sebut Palestina Bisa Berdiri di Arab Saudi

Pernyataan Netanyahu muncul saat wawancara dengan jurnalis sayap kanan Israel, Yaakov Bardugo.

Baca Juga: Viral Video Guru Bergandengan Tangan Saat Dihadapi Demo Siswa, Apa yang Sebenarnya Terjadi di SMAN 1 Bukateja?

Ketika Bardugo menanyakan kemungkinan normalisasi hubungan antara Israel dan Arab Saudi, Netanyahu menyela dengan menyebutkan kemungkinan "negara Palestina" berada di Arab Saudi, sambil tertawa.

Dia lebih lanjut menambahkan bahwa Saudi memiliki banyak wilayah yang bisa digunakan untuk mendirikan negara tersebut.

Pernyataan ini langsung menimbulkan kontroversi, mengingatkan kembali pada ketegangan regional yang masih berlangsung, terutama mengenai masalah Palestina yang belum terselesaikan.

Reaksi Keras dari Negara-negara Arab

Pernyataan Netanyahu mendapat kecaman keras dari berbagai negara Arab, termasuk Arab Saudi, Mesir, Qatar, dan Yordania. Ketua Liga Arab, Ahmed Aboul Gheit, dengan tegas mengatakan bahwa ide Netanyahu tidak dapat diterima dan hanya mencerminkan "fantasi" semata.

Baca Juga: Sinta Dewi Tewas di Belakang Pasar Anyar Sukatani Purwakarta, Pacar Jadi Sorotan! Ini Kronologi Lengkapnya

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Saudi menanggapi bahwa komentar Netanyahu hanya bertujuan untuk mengalihkan perhatian dari kekerasan yang sedang berlangsung terhadap rakyat Palestina, terutama di Gaza.

Mereka juga menambahkan bahwa pemikiran semacam itu menunjukkan ketidakpahaman tentang arti tanah Palestina bagi rakyat Palestina.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Reza Ainudin

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X