Habib Hanif Kuliti Guru Gembul! Ternyata Guru Gembul Berbenturan dengan Fakta, Data, dan Jurnal Ilmiah

Ia juga membenturkan pernyataan Guru Gembul dengan jurnal ilmiah yang menjelaskan bahwa perpindahan generasi rata-rata terjadi setiap 30 tahun sekali.

"Ini sudah sesuai dengan umumnya sadah Ba'alawi," ujarnya.

Ia menegaskan bahwa data-data ilmiah mendukung hitungan generasi yang lebih pendek, tidak seperti yang diklaim oleh Guru Gembul.

Baca Juga: Viral! Aktor Papan Atas dan Sinopsis Drama Korea Queen Woo: Kisah Penuh Intrik, Perebutan Takhta, dan Kejutan

Di sinilah letak perbedaan mencolok antara kedua tokoh ini.

Habib Hanif menyoroti bahwa Guru Gembul tidak memiliki dasar ilmiah yang kuat, apalagi berbasis jurnal yang kredibel.

"Bahkan kalau mau pakai perspektif barat tentang apa itu ilmiah pun, Guru Gembul tidak ilmiah. Jadi hanya omong kosong saja ilmiah, faktanya nol!" cetusnya dengan nada tajam.

Nasab Ba'alawi Tidak Ilmiah?

Guru Gembul juga berpendapat bahwa ilmu nasab tidaklah ilmiah, namun pernyataan tersebut dibantah habis-habisan oleh Habib Hanif.

Baca Juga: Habib Luthfi vs PBNU! Krisis Regenerasi dan Status Badan Hukum JATMAN

Ia menekankan bahwa Guru Gembul bahkan belum pernah mempelajari ilmu nasab secara mendalam, sehingga pendapatnya tidak memiliki bobot yang kuat.

Lebih lanjut, Habib Hanif mengingatkan masyarakat untuk berhati-hati dalam memilih guru.

"Kalau salah pilih guru, kasihan nanti dunia-akhiratnya," pungkasnya.

Debat antara Habib Hanif dan Guru Gembul menyoroti perbedaan tajam dalam pendekatan terhadap ilmu nasab.

Baca Juga: Maarten Paes Jadi Pahlawan, Indonesia Tahan Imbang Australia 0-0 di Kualifikasi Piala Dunia 2026