Habib Luthfi vs PBNU! Krisis Regenerasi dan Status Badan Hukum JATMAN

photo author
- Kamis, 12 September 2024 | 22:05 WIB
Sejumlah kiai Thoriqoh dan pimpinan Jamiyah Ahlith Thoriqoh Al Mutabaroh An Nahdliyah (Jatman) dari berbagai daerah menemui Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya), Senin (2/9/2024) siang (TVNU)
Sejumlah kiai Thoriqoh dan pimpinan Jamiyah Ahlith Thoriqoh Al Mutabaroh An Nahdliyah (Jatman) dari berbagai daerah menemui Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya), Senin (2/9/2024) siang (TVNU)

PURWAKARTA ONLINE, Banten - Kisruh internal JATMAN (Jam’iyyah Ahlith Thariqah al Mu’tabarah an Nahdliyyah) menjadi sorotan publik setelah pernyataan Kyai Hamdani Suhaemi, Sekretaris 2 JATMAN Banten, di Padasuka TV pada 11 September 2024.

Pernyataan tersebut menyebut adanya benturan antara Habib Luthfi bin Yahya, pemimpin JATMAN selama lebih dari 20 tahun, dengan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).

JATMAN dan Hubungannya dengan NU

Kyai Hamdani menegaskan bahwa JATMAN adalah banom atau badan otonom Nahdlatul Ulama.

Artinya, JATMAN berfungsi di bawah naungan NU dan mengelola 42 tarekat atau thariqah yang bernaung di bawah organisasi tersebut.

Baca Juga: Shin Tae-yong Ungkap Alasan Mengejutkan di Balik Taktik Bertahan Timnas Indonesia Saat Hadapi Australia

Keberadaan JATMAN, yang menjadi wadah aspirasi para pengikut tarekat di Indonesia, sangat strategis dalam menjaga tradisi thariqah di kalangan Nahdliyyin.

Namun, polemik muncul ketika JATMAN pada 2019 mengajukan badan hukum secara mandiri melalui notaris dan mendapatkan Surat Keputusan (SK) dari Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham).

Langkah ini menimbulkan pertanyaan di kalangan pengamat dan internal NU sendiri: apakah JATMAN kini menjadi entitas yang terpisah dari NU?

Habib Luthfi dan Kepemimpinan Tanpa Regenerasi

Habib Luthfi bin Yahya, yang telah memimpin JATMAN lebih dari dua dekade, merupakan sosok sentral dalam organisasi tersebut.

Baca Juga: Fokus Hadapi PSIS, Persib Bandung Ajak Semua Bobotoh, Incar Kemenangan di Si Jalak Harupat

Namun, isu kepemimpinan tanpa regenerasi di JATMAN menjadi salah satu sorotan utama.

Dalam perkembangan zaman yang begitu dinamis, banyak pihak merasa bahwa JATMAN perlu melakukan regenerasi kepemimpinan agar tetap relevan dengan tantangan zaman.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Enjang Sugianto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X