PURWAKARTA ONLINE, Jakarta — Rencana Muktamar Luar Biasa (MLB) Nahdlatul Ulama (NU) yang digagas oleh Presidium Penyelamat NU, telah memicu reaksi keras dari berbagai pihak, terutama dari Sekjen Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Saifullah Yusuf, atau akrab disapa Gus Ipul.
Menurut Gus Ipul, rencana tersebut tidak hanya meragukan secara legal, tetapi juga bertentangan dengan nilai-nilai dan sejarah NU yang dianggap keramat oleh banyak kalangan.
Dalam sebuah konferensi pers di Kementerian Sosial, Jalan Salemba Raya, Jakarta Pusat, pada Rabu (11/9/2024), Gus Ipul menegaskan bahwa NU merupakan organisasi yang didirikan oleh para kiai dan memiliki sejarah yang sangat penting dalam perjalanan umat Islam di Indonesia.
Ia menyayangkan ide MLB tersebut karena NU tidak pernah memiliki sejarah MLB tandingan yang serupa.
Baca Juga: Maarten Paes: Pahlawan Dibalik Imbangnya Timnas Indonesia Kontra Australia
"Saya sebenarnya menyesalkan aja, tiap orang boleh punya ide, tapi NU ini keramat, yang didirikan oleh kekasih-kekasih Allah, jadi tidak ada sejarahnya NU itu MLB tandingan," ujar Gus Ipul dengan nada penuh penekanan.
Menurutnya, upaya untuk melakukan MLB dianggap sebagai usaha sia-sia yang tidak akan mendapat dukungan yang layak.
Gus Ipul juga mengkritik keras penggagas MLB yang dianggap tidak memiliki hak suara dalam struktur NU.
"Biasanya pikiran-pikiran seperti itu sulit terwujud. Untuk apa? Atas dasar alasan apa? Kalau memang mau ganti itu ada mekanismenya di NU, di NU itu sudah ada mekanismenya, saya rasa sia-sia lah, dan tak akan dapat dukungan," katanya.
Baca Juga: Guru Gembul Tawarkan Solusi Ini di Depan Rabithah Alawiyah!
Ia menambahkan bahwa mekanisme yang ada di NU sudah cukup matang dan dirancang dengan pertimbangan yang mendalam oleh para kiai.
Sebelumnya, Presidium Penyelamat NU mengklaim bahwa rencana MLB telah mendapatkan dukungan dari lebih dari 300 PCNU dan PWNU se-Indonesia.
Koordinator Presidium, KH Abdussalam Shohib (Gus Salam), menyatakan bahwa mereka membuka jalur aduan (hotline) bagi para warga dan pengurus NU yang merasa resah dengan tindakan pengurus PBNU saat ini.
"Kami meyakini mayoritas warga dan pengurus NU sebenarnya ingin mengadukan pelanggaran dan kritik atas tindakan penyalahgunaan institusi PBNU, (tapi ya) agak sungkan. Kebijakan PBNU yang tidak menyenangkan, penuh pelanggaran dan merusak ini tidak boleh dibiarkan," ujar Gus Salam dalam keterangannya.
Artikel Terkait
Kontroversi Hak Cipta, Habib Syech Klaim Lagu 'Yalal Waton' Miliknya, Apa Dampaknya bagi Warga NU dan Indonesia?
Lirik Yalal Wathon atau Mars Syubanul Wathan, Simbol Cinta Tanah Air Karya Pendiri NU KH Wahab Chasbullah
Habib Syech Dikritik Keras Soal Klaim Hak Cipta Lagu Yalal Wathon, Warga NU Tuntut PBNU Bertindak Tegas
Ulama Thoriqoh Protes di PBNU Terkait JATMAN, Habib Luthfi Dinilai Menyimpang dari Tradisi NU
Tuntutan Para Kyai Thoriqoh, Kembalikan JATMAN Jadi Badan Otonom NU!
Kyai Tuntut Kembalikan JATMAN ke NU! Krisis Kepemimpinan Kontroversial Habib Luthfi Terungkap
Habib Syech Klaim Hak Cipta Mars Syubbanul Wathan, Kontroversi Heboh di Kalangan NU dan Keluarga KH Wahab
Rais NU Purwakarta KH Endang Abdul Somad: Agama Perbaiki Keturunan!
NU Runtuh? Panitia MLB Nahdlatul Ulama Sudah Dibentuk!
NU Terancam Pecah! Presidium Siapkan Muktamar Luar Biasa untuk Selamatkan Khittah NU 1926