Netizen Heran Kenapa Polres Karawang Belum Menangkap Pelaku Persekusi: Tanda Tanya untuk Kapolres?

Purwakarta Online, Karawang – Kejadian persekusi yang menimpa rombongan kyai Nahdlatul Ulama (NU) di Karawang beberapa waktu lalu telah memicu kemarahan masyarakat.

Ratusan warga Nahdliyyin dari Karawang dan Bekasi beramai-ramai mendatangi Mapolres Karawang pada Rabu, 14 Agustus 2024, untuk menuntut kejelasan penanganan kasus yang dinilai lamban.

Para demonstran datang dari berbagai organisasi di bawah naungan NU, seperti PCNU, Ansor, Banser, Fatser, dan IPNU IPPNU.

Aksi Massa dan Desakan untuk Penangkapan Pelaku

Gelombang tuntutan pengusutan kasus persekusi Kyai NU terus terjadi di Polres Karawang. (Ist)

Aksi demonstrasi ini bermula dari ketidakpuasan atas lambatnya penanganan kasus persekusi terhadap kyai dan anggota Banser NU yang terjadi pada 11 Agustus 2024 lalu.

Ketua PCNU Karawang, Deden Permana, mengungkapkan kekecewaannya, "Sudah tiga hari sejak kejadian, namun belum ada satu pelaku pun yang ditangkap. Kami ingin memastikan sejauh mana progres penanganan kasus ini."

Deden menegaskan bahwa isu ini telah mendapatkan perhatian dari seluruh warga Nahdliyyin di Indonesia, bukan hanya Karawang dan Bekasi.

"Kami tidak akan puas sebelum pelaku persekusi ditangkap dan diadili," tegasnya.

Baca Juga: Calon Lawan Persib Bandung di ACL Two 2024/2025: Siapa dan Dari Negara Mana?

Ketegangan di Lapangan

Puluhan Banser datangi Polres Karawang tengah malam tadi (Minggu, 11/8/2024) (Dok. Ansor Purwakarta)

Ketua GP Ansor Karawang, Ahmad Syahid, menjelaskan bahwa rombongan kyai yang dipersekusi adalah pengurus Majelis Wakil Cabang (MWC) NU Cikarang, Kabupaten Bekasi.

Rombongan tersebut datang untuk menghadiri acara di Ponpes Al-Baghdadi di Rengasdengklok.