Maka, penting mengonsumsi matcha secara seimbang.
Baca Juga: Dearly Djoshua, Perempuan yang Dipilih Ari Lasso Setelah Perjalanan Cinta yang Tak Mudah
Potensi Ekonomi untuk Purwakarta Dengan pengolahan matcha yang kini mulai dilakukan oleh kelompok tani di Kiarapedes dan Pusakamulya, Purwakarta punya peluang besar masuk ke pasar premium.
Apalagi konsumsi matcha semakin tren di kalangan milenial dan pecinta gaya hidup sehat.
“Matcha ini bukan cuma produk minuman, tapi bisa jadi peluang ekonomi yang besar. Bisa masuk ke pasar ekspor juga,” kata Ichwansyah, salah satu penggagas produksi matcha lokal.
Purwakarta kini tidak hanya memproduksi teh hijau.
Baca Juga: Rekening Dormant Tak Perlu Dikhawatirkan, Bank Nasional Pastikan Dana Nasabah Tetap Aman
Lewat inovasi dan semangat petani muda, matcha khas Purwakarta siap bersaing di pasar nasional maupun global.***
Artikel Terkait
Purwakarta Jadi Titik Awal, PBNU Resmikan Dapur MBG dan Konsolidasi Syuriyah NU se-Jawa Barat
PBNU Bangun Dapur MBG Pertama di Pesantren Cipulus Purwakarta, Target 1.000 Lokasi Se-Indonesia
Analisis Perlindungan Konsumen di Purwakarta Dalam Perspektif Undang-undang No. 8 Tahun 1999
Petani Kopi Purwakarta Kompak! PLN Puas Lakukan Verifikasi untuk Program CSR 2026
Petani Kopi Purwakarta Dapat Dukungan Akses dari CSR PLN
383 KPM di Desa Pusakamulya Terima Bantuan Beras Bansos, Pemdes Ingatkan Program Bupati Purwakarta!
Penebalan Bansos di Purwakarta, 383 Warga Desa Pusakamulya Dapat Beras 20 Kg untuk 2 Bulan
Dampak Sosial-Ekonomi Usaha Peternakan Domba Semi Intensif di Desa Pusakamulya, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat
Inovasi Matcha Khas Purwakarta, Kolaborasi Petani Muda hingga Dukungan Agribisnis Lokal
FPP Purwakarta Desak Pemda Segera Jalankan Perda Pesantren yang Terbengkalai Sejak 2021